-
Dua jenazah korban Ponpes Al Khoziny kembali berhasil diidentifikasi.
-
Total 53 korban telah teridentifikasi, menyisakan 11 kantong jenazah.
-
Identifikasi sisa korban hadapi kendala dan kini andalkan tes DNA.
Suara.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali melaporkan kemajuan signifikan dalam proses identifikasi korban tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).
Dua jenazah tambahan berhasil diidentifikasi, sehingga total korban yang telah dikenali kini mencapai 53 orang dari total 67 kantong jenazah yang diterima.
“Yang terdiri dari dua jenazah, dua kantong jenazah cocok atau match dengan dua nomor antemortem," kata Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan Marzuki di RS Bhayangkara Surabaya, Minggu (12/1/2025).
Adapun dua jenazah yang berhasil diidentifikasi, yakni kantong jenazah B025 teridentifikasi sebagai Ahmad Haikal Fadil Al Fatih, laki-laki berusia 12 tahun asal Bangkalan. Identifikasi primer dilakukan melalui pencocokan DNA dan data medis.
Kemudian kantong jenazah B047 teridentifikasi sebagai Syamsul Arifin, laki-laki berusia 18 tahun, juga dari Bangkalan.
Identifikasi diperkuat melalui DNA, data medis, serta properti atau barang kepemilikan yang ditemukan.
Meskipun ada kemajuan, tim DVI kini dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks untuk mengidentifikasi 11 kantong jenazah yang tersisa.
"Dari 11 kantong jenazah ada body part di dalamnya, cuma jumlahnya berapa kita belum tahu pasti. Kita nunggu hasil DNA,” kata Khusnan.
Tim forensik menjelaskan bahwa kondisi jenazah dalam 11 kantong tersebut tidak utuh dan tanpa tanda-tanda khusus yang dapat membantu identifikasi visual atau medis secara cepat.
Baca Juga: Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?
Kondisi ini membuat tim DVI Polda Jatim kini sepenuhnya bergantung pada hasil tes DNA.
"Dari 11 kantong jenazah ini masih proses identifikasi di Jakarta. Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar hasilnya. Memang karena faktor proses alamnya jadi membutuhkan waktu,” ujarnya.
Khusnan menambahkan bahwa proses identifikasi untuk sisa jenazah ini memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pada hari-hari pertama pasca-bencana.
Ia berharap seluruh korban dapat segera teridentifikasi agar dapat diserahkan kepada pihak keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN
-
Salah Sasaran! Niat Tagih Utang, Pria di Sunter Malah Dikeroyok Massa Usai Diteriaki Maling