News / Metropolitan
Senin, 13 Oktober 2025 | 22:24 WIB
Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga, memastikan bahwa pembangunan proyek ikonik jembatan cincin tidak membebani APBD. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Jembatan donat' akan dibangun di Dukuh Atas hubungkan empat moda transportasi.

  • Pembangunannya dipastikan tidak menggunakan dana APBD, melainkan dari sumber lain.

  • Proyek ikonik ini ditargetkan mulai dibangun pada awal tahun 2026 mendatang.

Suara.com - Proyek infrastruktur ambisius akan segera mengubah wajah kawasan transit oriented development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun pedestrian deck berbentuk cincin yang dijuluki 'jembatan donat' untuk mengintegrasikan empat moda transportasi publik di simpul tersibuk Ibu Kota tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa jembatan ini akan menjadi penghubung empat kuadran di Dukuh Atas yang selama ini terpisah oleh Sungai Kanal Banjir Barat dan flyover Sudirman.

Tujuannya adalah mempermudah akses pejalan kaki antar moda, mulai dari KRL Commuter Line Sudirman, KA Bandara Soekarno-Hatta, MRT Jakarta, hingga LRT Jabodebek.

"Itu pasti manfaatnya besar sekali sehingga orang tidak perlu kehujanan atau keluar dahulu kemudian baru masuk, tetapi menggunakan cincin donat tadi untuk bisa pergi ke mana aja, apakah mau ke kereta bandara ataukah pulang naik KRL dan sebagainya," jelas Pramono.

Dipastikan Non-APBD

Di tengah kondisi fiskal yang menantang, Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Yoga, memastikan bahwa pembangunan proyek ikonik ini tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Jelas non-APBD. Enggak mungkin pakai APBD, lah, dengan kondisi (pemangkasan dana transfer ke Jakarta) kayak begitu," kata Nirwono kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

Nirwono menjelaskan, Pemprov DKI kini sedang memetakan berbagai sumber pembiayaan kreatif.

Baca Juga: Integrasikan Transum di Dukuh Atas, Pramono Targetkan Jakarta Punya 'Cincin Donat' Tahun 2026

Salah satu opsi yang tengah dikaji adalah pendanaan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). PT MRT Jakarta, yang ditugaskan membangun proyek ini, bisa saja meminjam dana dari Bank Jakarta.

"Segala macam sumber pembiayaan akan diupayakan di luar APBD. Kalau itu di luar APBD iya. Tapi sumber dari mana kan bisa dari mana saja. Kalau mau menyumbang juga boleh, kan," ujarnya.

Target Pembangunan Awal 2026

Saat ini, PT MRT Jakarta masih dalam tahap pengkajian dan finalisasi desain. Namun, Nirwono menyebut targetnya proyek ini bisa mulai dikerjakan pada awal 2026 mendatang, dengan estimasi waktu pengerjaan selama satu setengah tahun.

"Kalau pembangunannya itu kan pasti paling tidak kan 1 tahun setengah lah paling enggak. 1 tahun setengah kalau bulan Juni aja, berarti kan baru Desember 2027," ucapnya.

Load More