News / Metropolitan
Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:44 WIB
Ilustrasi suasana Kota Jakarta yang dalam beberapa waktu terakhir bercuaca panas. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Gubernur Pramono bantah isu panas ekstrem yang beredar di Jakarta.

  • Hasil koordinasi dengan BMKG, Jakarta justru berpotensi hujan sedang.

  • Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak termakan isu hoaks.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan bahwa kondisi cuaca di ibu kota saat ini masih dalam kategori normal dan tidak mengkhawatirkan.

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah ramainya pemberitaan mengenai ancaman suhu udara ekstrem

“Jakarta sampai hari ini tidak seperti yang dilaporkan akan mengalami udara panas. Karena udara di Jakarta sekarang ini terpantau masih normal,” ujar Pramono seperti dilansir Antara, Rabu (15/10/2025).

Pramono mengungkapkan bahwa ia tidak tinggal diam setelah mendengar pemberitaan tersebut.

Ia langsung berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan data yang akurat.

Hasilnya, BMKG justru memprediksi bahwa Jakarta akan mengalami curah hujan dengan level sedang dalam beberapa hari ke depan, bukan gelombang panas.

"Ketika saya mendapatkan berita ini, saya berkoordinasi dengan BMKG dan BMKG menyampaikan bahkan dua, tiga, empat hari ke depan ini Jakarta curah hujannya adalah medium, menengah,” katanya.

Meskipun situasi saat ini belum mengarah pada kondisi ekstrem, Pramono mengimbau agar masyarakat tidak panik dan tetap menjaga suasana kondusif.

“Mudah-mudahan Jakarta tidak ada hawa panas. Yang penting Jakarta bahagia, hatinya nggak panas lah gitu,” kata Pramono.

Baca Juga: Prediksi Cuaca Hari Ini 15 Oktober 2025: Hujan Mulai Merata di Pulau Jawa

Sementara itu, menanggapi kekhawatiran peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat suhu panas, Pramono memastikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta siap melakukan langkah pencegahan jika diperlukan.

Peningkatan ISPA

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Ovi Norfiana mengungkapkan memang terjadi peningkatan tren kasus pneumonia baik di Puskesmas maupun rumah sakit (RS) sejak awal Agustus 2025.

Namun sampai saat ini belum menunjukkan puncak kasus.

Menurutnya, peningkatan ISPA dan pneumonia yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Selain polusi udara, musim kemarau basah yang tahun ini terjadi juga berdampak pada tingkat kekebalan individu,” kata Ovi.

Load More