- Prabowo: Pemimpin politik wajib pahami bisnis dan ekonomi.
- Banyak politisi enggan hadapi data dan realitas ekonomi.
- Prabowo kutip Bill Clinton soal pentingnya literasi ekonomi.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pemahaman tentang bisnis dan ekonomi bagi siapa pun yang ingin menjadi pemimpin politik di masa depan.
Pesan ini disampaikannya dalam Forbes Global CEO Conference 2025, saat berdialog bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr atau Steve Forbes.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyoroti kesenjangan antara pelaku ekonomi dan pelaku politik yang menurutnya masih terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia.
Ia menilai sebagian pemimpin politik cenderung enggan mengerjakan pekerjaan rumahnya, terutama dalam memahami dinamika ekonomi nasional dan global.
"Para pemimpin politik, banyak pemimpin politik yang saya pikir tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Banyak pemimpin politik mungkin takut pada angka, atau takut pada bisnis," kata Prabowo di St Regis, Rabu (15/10/2025).
Prabowo menegaskan bahwa seorang pemimpin politik modern harus mampu memahami mekanisme ekonomi dan bisnis untuk dapat mengambil keputusan publik yang efektif dan rasional.
Tanpa pemahaman tersebut, katanya, kebijakan politik akan kehilangan arah dalam menjawab tantangan kesejahteraan rakyat.
"Jadi saya pikir, sekarang siapa, semua pemimpin muda Indonesia yang ingin menjadi pemimpin politik, Anda harus memahami bisnis dan ekonomi," sambungnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengutip pesan mantan Presiden Amerika Serikat ke-42, Bill Clinton, mengenai pentingnya kemampuan ekonomi bagi pemimpin publik.
Baca Juga: Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan
"Kalau kamu tidak mengerti ekonomi kamu bisa dibodohi oleh ekonom, jadi kamu jangan pernah terintimidasi oleh yang disebut ahli. Saya berbicara kepada anak muda saya," kata Prabowo.
Pesan tersebut mencerminkan visi kepemimpinan Prabowo yang menempatkan kapasitas intelektual dan literasi ekonomi sebagai fondasi penting bagi generasi muda yang kelak akan memimpin Indonesia.
Ia ingin memastikan bahwa para calon pemimpin masa depan tidak hanya memiliki idealisme politik, tetapi juga kompetensi teknokratik dan keberanian menghadapi realitas ekonomi global.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan
-
Menteri ESDM Bahlil Jelaskan Aturan Baru Soal Perpanjangan IUPK, Ini Syarat Lengkapnya!