- Pengusaha menilai iklim investasi di Jawa Tengah kondusif dengan pelayanan perizinan yang mudah.
- Gubernur Ahmad Luthfi menjamin tidak ada pungli, premanisme, dan tenaga kerja kompetitif di Jateng.
- Realisasi investasi Jateng kuartal III 2025 capai Rp57 triliun, didominasi 65% oleh modal asing.
Suara.com - Sejumlah pengusaha mengaku menikmati jaminan kemudahan dan kondusivitas berinvestasi di Jawa Tengah.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh perwakilan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Tengah saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi di kantornya, Kamis, 16 Oktober 2025.
"Jawa Tengah memiliki iklim usaha yang bagus. Pelayanan yang perizinan bagus dan mudah," ujar Ketua Umum Perpit Jawa Tengah, Siek Siang Yung atau akrab disapa Ayung ini.
Ia berharap, dukungan dari Gubernur Jawa Tengah serta bupati dan wali kota yang selama ini diberikan bisa terus berlanjut. Sebab, kemudahan dalam perizinan sangat membantu para pengusaha untuk menjalankan usahanya.
Ayung juga mengapresiasi upaya Gubernur Jawa Tengah dalam menambah kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di beberapa daerah
"Ini bentuk dukungan Gubernur kepada para pengusaha. Kami berharap bisa lebih bagus lagi," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengaku, terus berkomitmen untuk memberikan jaminan kemudahan dan kondusivitas usaha dan industri di wilayahnya. Tujuannya, untuk menarik lebih banyak investasi masuk ke Jawa Tengah.
Beberapa jaminan yang diberikan tersebut antara lain terkait kemudahan dalam mengurus perizinan.
Kemudian menjamin tidak ada pungli, menjamin tidak ada premanisme, kondusivitas wilayah, dan lainnya.
"Tenaga kerja kami juga kompetitif dibandingkan daerah lain. Ini adalah jaminan yang kami berikan agar pengusaha nyaman dalam berinvestasi di Jawa Tengah, sehingga perekonomian dapat ditingkatkan," katanya.
Sebagai informasi, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai kuartal III 2025 sudah mencapai Rp57 triliun.
Sebanyak 65% investasi didominasi oleh penanaman modal asing (PMA), sisanya merupakan penanaman modal dalam negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
Terkini
-
Kumpulkan Para Menteri, Prabowo Beri Arahan: Siapkan 2.000 Talenta hingga Produksi Pupuk Murah
-
Acara Xpose Uncensored Dinilai Picu Kebencian SARA, Trans7 Dipolisikan Pakai Pasal Penodaan Agama
-
Kelar Buku Jokowi's White Paper, Dokter Tifa Segera Rilis Gibran's Black Paper, Apa Isinya?
-
Dari Lapas Cipinang, Ammar Zoni Resmi Huni Lapas 'Kelas Berat' di Tengah Hutan Nusakambangan
-
PSI Klaim 5 hingga 7 Tokoh Besar Akan Bergabung, Termasuk 'Bapak J' sebagai Ketua Dewan Pembina
-
Buntut Polemik Ijazah Jokowi, Saut Situmorang: Anak TikTok Sekarang Bilang Ngapain Sekolah
-
Polisi Tangkap 9 Pelaku Penyekapan Sadis Modus COD Mobil! Koordinatornya Wanita 52 Tahun
-
Truk Boks Hilang Kendali di Daan Mogot, Satu Lansia Tewas dan Satu Lainnya Luka
-
Dituding Hina Kiai dan Pesantren di Program Xpose, Siapa Dalang di Balik Trans7 yang Dipolisikan?
-
Siswi SD di Cilincing Jakut Tewas usai Dirudapaksa ABG, Ibu Korban Mendadak Meninggal