- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi raih penghargaan Pemimpin Percepatan Ekonomi Daerah 2025 di Blora.
- Ekonomi Jateng tumbuh 5,28% yoy, investasi Rp57 triliun, dan TPT menurun berkat strategi Luthfi.
- UMKM dan koperasi berkontribusi 8,36% pada PDRB, disokong pembangunan infrastruktur dan industri.
Suara.com - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menerima penghargaan untuk kategori pemimpin percepatan ekonomi daerah 2025, dalam ajang Malam Penganugerahan Radar Kudus Award, yang digelar di Pendopo Bupati Kabupaten Blora, Jumat, 17 Oktober 2025 malam.
Penghargaan tersebut diberikan atas dedikasinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara signifikan, meningkatkan investasi dalam negeri dan asing, memberdayakan UMKM dan industri lokal untuk bersaing di level nasional dan internasional, serta mengembangkan infrastruktur penunjang ekonomi di Jawa Tengah.
"Saya sebagai Gubernur mengucapkan apresiasi yang tinggi, Ini dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terbaik," katanya usai menerima penghargaan.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan II 2025 mencapai 5,28% secara year on year (yoy), atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,12%.
Realisasi investasi di Jawa Tengah juga tertinggi di Pulau Jawa, mencapai sekitar Rp57 triliun sampai kuartal III 2025, dari jumlah itu sekitar 65% merupakan penanaman modal asing (PMA).
Kontribusi Jawa Tengah terhadap perekonomian di Pulau Jawa menduduki ranking 4 sebesar 14,43%. Tingginya investasi itu juga berdampak pada penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah.
Capaian itu tak lepas dari strategi kepemimpinan Ahmad Luthfi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di antaranya jaminan kemudahan berusaha dan iklim investasi, pengendalian inflasi, penguatan daya saing dan nilai tambah industri, peningkatan produktivitas sumber daya manusia yang berdaya saing kuat, hingga pengembangan aglomerasi ekonomi di wilayah eks karesidenan.
Untuk menumbuhkan ekonomi di wilayahnya, Ahmad Luthfi juga menggenjot sektor koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayahnya.
Diketahui jumlah koperasi di Jawa Tengah sampai triwulan III-2025 tercatat sebanyak 28.365 unit. Dari jumlah itu, jumlah anggotanya mencapai 7.001.282 orang dengan serapan tenaga kerja mencapai 118.667 orang.
Baca Juga: Rehabilitasi Situs Beteng Keraton Surakarta
Nilai aset koperasi mencapai Rp51,09 triliun dengan omzet Rp42,22 triliun.
Sementara jumlah UMKM yang dibina sebanyak 197.539 unit dengan nilai aset mencapai Rp39,65 triliun dan omzet sebesar Rp69,88 triliun. Serapan tenaga kerja pada sektor ini mencapai 1.376.600 orang.
Kontribusi sektor koperasi dan UMKM terhadap PDRB Jawa Tengah triwulan II 2025 sebesar 8,36%.
"UMKM ini urat nadi yang perlu dikembangkan, karena sektor ini tidak pernah mengenal krisis atau resesi," kata Luthfi.
Untuk menunjang geliat perekonomian di wilayahnya, Ahmad Luthfi juga menggenjot infrastruktur. Hingga akhir 2025, ditergetkan 94 persen kondisi jalan provinsi di Jawa Tengah dalam kondisi mantap.
Ahmad Luthfi juga terus mendorong percepatan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Selain itu juga mendorong pertambahan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di wilayahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara