News / Nasional
Senin, 27 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Ilustrasi Mendagri Tito Karnavian. Kenaikan harga telur akibat tingginya permintaan terkait program MBG dianggap positif. [Suara.com/Bagaskara]
Baca 10 detik
  • Mendagri sebut program MBG menjadi pemicu kenaikan harga telur ayam.

  • Kenaikan harga ini justru dinilai sebagai dampak positif dari program pemerintah.

  • Di sisi lain, inflasi nasional terkendali dan harga beras cenderung stabil.

Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti tren kenaikan harga telur ayam ras di sejumlah daerah, yang menurutnya dipicu oleh lonjakan permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menariknya, ia justru menilai fenomena ini sebagai dampak positif yang menandakan program tersebut berjalan.

Pernyataan ini disampaikan Tito di tengah laporan positif mengenai inflasi nasional yang terkendali.

“Inflasi cukup baik, kita lihat terjaga di angka 2,65 persen,” ujar Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di Jatinangor, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

Tito menjelaskan bahwa harga komoditas pangan utama seperti beras menunjukkan tren stabilisasi yang signifikan, berkat intervensi dari berbagai lembaga.

“Angka daerah-daerah yang harganya naik itu makin turun, 51 daerah saja. Sementara yang harganya turun makin bertambah, 250-an daerah kabupaten/kota,” katanya.

"Artinya, intervensi dari Bulog, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional bagus sekali untuk menstabilkan harga beras," tambah Tito.

Namun, di tengah stabilitas tersebut, komoditas telur ayam ras menunjukkan anomali.

“Yang agak trennya sedikit agak naik adalah harga telur ayam ras,” tutur Tito.

Baca Juga: Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama

Ia secara langsung mengaitkan kenaikan ini dengan implementasi program MBG yang masif.

"Ini kita duga kemungkinan karena ada demand yang meningkat karena adanya program MBG," jelasnya.

Pemda Diminta Tambah Pasokan

Alih-alih melihatnya sebagai masalah, Tito menginterpretasikan kenaikan harga telur sebagai sinyal positif bahwa program pemerintah pusat berjalan dan menciptakan permintaan riil di pasar.

Solusinya, menurut dia, adalah penyesuaian dari sisi pasokan.

“Artinya positif, tinggal menambah supply saja,” ujarnya.

Load More