- Kemenko PMK mengembangkan Sismonev Ceria, sistem berbasis AI yang dirancang untuk memantau dan mengevaluasi layanan anak usia dini lintas sektor.
- Teknologi ini memungkinkan pemerintah mendeteksi lebih dini ketimpangan di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak.
- Sistem yang dikembangkan sejak 2023 ini ditargetkan rampung pada November 2025 dan akan diintegrasikan dengan berbagai kementerian serta lembaga terkait.
Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tengah menyiapkan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).
Sistem bernama Sismonev Ceria (Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Ceria) itu diklaim mampu memantau, mengevaluasi, sekaligus memprediksi kesenjangan layanan anak usia dini di berbagai sektor.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menjelaskan bahwa sistem itu telah dikembangkan sejak 2023 dan kini memasuki tahap pra-peluncuran.
"Kami melaksanakan pre-launching Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Ceria Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif,” kata Woro dalam keterangannya di Kantor Kemenko PMK, Senin (27/10/2025).
Menurut Woro, pengembangan sistem tersebut merupakan bagian dari mandat Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013, yang menugaskan Kemenko PMK untuk memantau pelaksanaan program lintas kementerian terkait layanan anak usia dini.
Berbeda dari sistem pemantauan konvensional, Sismonev Ceria disebut memiliki fitur prediktif berbasis AI. Teknologi itu memungkinkan pemerintah mendeteksi lebih dini ketimpangan layanan di sektor pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan anak.
“Dengan sistem berbasis AI ini, kita bisa memprediksi jika masih ada gap layanan dalam pengembangan anak usia dini,” imbuhnya.
Sismonev Ceria akan diintegrasikan dengan sejumlah kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Agama, Bappenas, BPS, serta Kementerian Dalam Negeri.
Woro menyebutkan kalau pemerintah menargetkan sistem itu selesai bulan November tahun ini.
Baca Juga: Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
"Agar akhir tahun dapat diimplementasikan,” tegasnya.
Dalam pengembangannya, Kemenko PMK bekerja sama dengan UNICEF, dan menyebut proyek ini sebagai salah satu program flagship kementerian untuk memperkuat tata kelola pembangunan manusia dan kebudayaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!