- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco mengunggah pesan viral di Instagram.
- Unggahan 'ramai-sunyi' itu memicu spekulasi sindiran politik.
- Dasco menanggapi rasa penasaran publik dengan komentar santai.
Suara.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengunggah satu kalimat dalam akun media sosialnya yang mengunggah rasa penasaran publik.
Melalui akun Instagram pribadinya, @sufmi_dasco, ia melontarkan pesan-pesan singkat namun sarat makna yang sukses memancing rasa penasaran dan spekulasi politik.
Unggahan terbarunya yang viral dilansir pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Dasco menulis sebuah kalimat reflektif yang langsung menjadi perbincangan hangat.
“Banyak yang ramai di akhir cerita, tapi sunyi saat bab perjuangan ditulis,” tulisnya.
Kutipan tersebut, meski singkat, meledak di dunia maya. Dalam waktu relatif cepat, unggahan itu berhasil mengumpulkan lebih dari 27 ribu tanda suka dari pengguna Instagram.
Respons tidak hanya datang dari masyarakat umum, tetapi juga dari deretan tokoh publik ternama.
Nama-nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Giring Ganesha, Raffi Ahmad, musisi Ahmad Dhani, hingga pengacara kondang Hotman Paris Hutapea terpantau turut memberikan tanda suka pada unggahan tersebut.
Unggahan ‘Ramai-Sunyi’ ini ternyata merupakan kelanjutan dari pesan bernada serupa yang telah ia bagikan sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Jenguk Fahmi Bo, Panjatkan Doa dan Harapan Kesembuhan
Pada Selasa, 21 Oktober 2025, Dasco lebih dulu mengunggah tulisan tentang proses di balik sebuah kemenangan.
“Kemenangan tidak pernah lahir di panggung. Ia lahir jauh sebelum itu di ruang-ruang sunyi tempat strategi diputuskan, kepercayaan dibangun, dan kekuatan disatukan,” tulis Dasco saat itu, lengkap dengan tanda tangannya.
Unggahan pertama ini pun sudah menarik perhatian, dengan torehan lebih dari 9.000 suka dan ratusan komentar yang mencoba menafsirkan arah pesannya.
Dua unggahan yang saling berkaitan ini tak pelak memicu beragam tafsir, terutama yang beraroma politik.
Mayoritas warganet menilai pesan tersebut sebagai sindiran tajam terhadap fenomena politisi atau individu yang hanya ingin muncul saat kemenangan sudah di depan mata, namun absen dalam proses perjuangan yang berat.
Ini adalah cerminan realita politik tentang loyalitas, kerja keras, dan oportunisme.
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Jenguk Fahmi Bo, Panjatkan Doa dan Harapan Kesembuhan
-
Doktrin 'Perkalian Nol' Dasco: Ramai di Akhir Cerita Tapi Sunyi saat Bab Perjuangan Ditulis
-
Raffi Ahmad Keceplosan, Ungkap Sosok Lelaki di Samping Rossa
-
Beri Semangat, Raffi Ahmad Berencana Kunjungi Ammar Zoni di Nusakambangan
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Geger Dugaan Korupsi Whoosh, Mahfud MD Sentil KPK: Dugaan Saya Takut, Entah Pada Siapa
-
11 Jenderal 'Geruduk' Kantor Mahfud MD, Desak Reformasi dan Kembalikan Kepercayaan Polri
-
15 Golongan Warga Jakarta Masih Nikmati Transportasi Gratis, Daerah Penyangga Harap Sabar!
-
Omongan Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Solo Ketimbang Colomadu Sulit Dipercaya, Mengapa?
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Vonis Lepas Suap CPO, Eks Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Dituntut 15 Tahun Bui
-
Menkeu Purbaya Setuju Jokowi: Whoosh Bukan Cari Cuan, Tapi Ada 'PR' Besar!
-
MKD DPR Gelar Sidang Awal Polemik Sahroni hingga Uya Kuya Hari Ini, Tentukan Jadwal Pemanggilan
-
Belasan Anak Dikira Terlibat Kerusuhan di DPRD Cirebon, Menteri PPPA Ungkap Fakta Sebenarnya!