- Pesantren mendapatkan tantangan agar biar bisa tetap eksis di dunia pendidikan
- Salah satunya, pesantren harus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
- Meski harus bisa menggembleng santrinya, nilai-nilai di dunia ponpes harus tetap terjaga.
"Jadi, pesantren sekarang lebih pada bagaimana memperkuat dari sisi fasilitas dan juga perkenalan-perkenalan umum yang diajarkan di pesantren-pesantren,” ujarnya.
“Tinggal bagaimana pesantren menambahkan dengan ilmu-ilmu yang lain dan fasilitas-fasilitas, pasti pesantren akan tetap menjadi pilihan orang untuk belajar agama," imbuhnya.
Kemudian, Pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Boyolali, Jawa Tengah, Aunullah A'la Habib mengatakan, saat ini perubahan teknologi begitu cepat. Sehingga secara langsung dapat mengubah perilaku manusia. Hal ini yang kini menjadi tantangan bagi dunia pesantren.
"Problem serius yang ada di pesantren sebagai sumber penjaga moral adalah dihadapkan dengan globalisasi. Problem serius adalah hidup di era hari ini yang semua serba berubah," jelasnya.
Saat ini, kata Aunullah, kata orang yang taat beribadah belum tentu didengar, karena tidak populer di media sosial. Begitu sebaliknya, orang pupuler lebih didengar meski keilmuannya tidak teruji. Sebabnya, pesantren ke depan tidak bisa hanya bangga menjadi penjaga moral, tetapi harus belajar dengan realitas zaman.
"Pesantren harus belajar, pesantren yang terbuka dengan apa yang terjadi di dunia saat ini. Santri harus berubah sesuai dengan keinginan zaman agar pesantren tetap relevan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Jihad Ala Santri Zaman Now: Bukan Perang, Tapi Jaga Alam!
-
Apakah Sekolah Garuda Gratis? Ini Penjelasan soal Biaya dan Sistem Belajarnya
-
Pandji Pragiwaksono Skakmat Menteri Agama: Satu Santri Jadi Korban Saja Sudah Terlalu Besar!
-
Pendidikan Unggulan Presiden Prabowo, Apa Beda Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi