News / Metropolitan
Rabu, 29 Oktober 2025 | 12:11 WIB
ilustrasi penembakan. (freepik)
Baca 10 detik
  • Ade Ary mengatakan pelaku tersulut emosinya karena kesal dengan korban.
  • Korban juga mengintimidasi kelompok penjaga agar berkoordinasi dengan pihak korban bila hendak berjaga di lahan itu.
  • Penembakan itu berlangsung di sebuah lahan kosong sekitar pukul 07.28 WIB dan dipicu pertikaian dua kelompok terkait sengketa lahan.

Suara.com - Polisi mengungkap motif penembakan terhadap seorang pengacara berinisial WA (34) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Tersangka berinisial HD (37), pria berdomisili di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur itu ternyata nekat menembak korban karena merasa kesal dan terintimidasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, insiden terjadi setelah korban bersama rekan-rekannya datang dan memaksa masuk ke area yang dijaga kelompok pelaku.

“Motif pelaku merasa kesal karena korban dan rekan-rekannya memaksa masuk serta merusak gerbang di lokasi yang dijaga kelompok pelaku,” ujar Ade Ary kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, korban juga mengintimidasi kelompok penjaga agar berkoordinasi dengan pihak korban bila hendak berjaga di lahan itu.

HD yang diketahui belum bekerja itu kemudian melakukan penembakan yang membuat korban mengalami luka tembak. Penyidikan terus dilanjutkan termasuk pendalaman peran pihak lain.

Sita Puluhan Sajam dan Senapan Angin

Polisi sebelumnya telah menangkap para pelaku pengeroyokan dan penembakan terhadap WA tidak lama setelah kejadian pada Selasa (28/10/2025).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra memastikan para pelaku telah diamankan oleh jajaran Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Berani Tembaki Polisi dan Warga! Komplotan Curanmor Sadis Asal Lampung Ditangkap di Bekasi

“Sudah diamankan Krimum Polda Metro Jaya,” kata Roby, Rabu (29/10/2025).

Penembakan itu berlangsung di sebuah lahan kosong sekitar pukul 07.28 WIB dan dipicu pertikaian dua kelompok terkait sengketa lahan. Dari lokasi, polisi menyita puluhan senjata tajam, alat pemukul, hingga satu senapan angin.

“Di TKP kami amankan 20 senjata tajam, tiga alat pukul, dan satu senapan angin,” ungkap Roby pada Selasa (28/10/2025).

Korban kini menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Polri Kramat Jati. Roby menegaskan kasus ini merupakan konflik antarkelompok.

“Jadi masalahnya bukan perorangan tapi sesama kelompok,” pungkasnya.

Load More