-
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara mengejutkan memuncaki survei calon wakil presiden.
-
Meskipun dilirik oleh partai politik PAN, Purbaya menegaskan dirinya tidak tertarik dunia politik.
-
Kinerjanya kini diuji untuk wujudkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden Prabowo.
Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, yang berlatar belakang profesional murni, secara mengejutkan melejit ke puncak bursa calon wakil presiden (cawapres), memicu spekulasi dan ketertarikan dari partai politik.
Namun, sang Bendahara Negara memberikan respons dingin dan tegas atas sorotan yang mengarah padanya.
Di tengah godaan politik yang datang, termasuk dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan euforia hasil survei, Purbaya konsisten dengan satu jawaban singkat.
"Saya nggak tertarik politik," kata Purbaya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Sikap apatis terhadap politik praktis ini ia ulangi saat ditanya mengenai hasil survei yang menempatkan namanya di posisi teratas, seolah menegaskan bahwa popularitas elektoral bukanlah tujuan utamanya.
"Saya nggak tertarik politik," kata Purbaya.
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Eddy Soeparno, secara terbuka mengakui bahwa elektabilitas Purbaya saat ini memang sangat tinggi. Namun, ia juga membaca sinyal penolakan yang sama dari sang menteri.
"Apakah kemudian Pak Purbaya itu menjadi salah satu calon besutan dari PAN untuk kita tarik ke PAN? Ya, belum tentu Pak Purbaya-nya juga mau," kata Eddy di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Eddy memandang Purbaya sebagai seorang profesional tulen di bidang keuangan yang kini fokus pada tugas birokrasi mengelola perbendaharaan negara. Hingga kini, PAN belum melihat adanya indikasi bahwa Purbaya berniat banting setir ke arena politik.
Baca Juga: Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
Purbaya Puncaki Survei Cawapres IndexPolitica
Pengakuan Eddy mengenai meroketnya popularitas Purbaya bukan isapan jempol.
Data terbaru dari lembaga survei IndexPolitica mengonfirmasi fenomena ini. Purbaya bahkan disebut telah melampaui nama-nama besar yang selama ini menjadi langganan media.
Dalam rilis survei tersebut, Purbaya Yudhi Sadewa menempati peringkat pertama dalam daftar 10 tokoh potensial cawapres dengan elektabilitas mencapai 28,65 persen.
Angka ini menciptakan jarak yang signifikan dengan para pesaingnya.
Kemudian posisi kedua, ada Dedi Mulyadi dengan 20,15 persen, disusul oleh Agus Harimurti Yudhoyono (15,75 persen), dan Gibran Rakabuming Raka (12,35 persen).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data