News / Nasional
Kamis, 30 Oktober 2025 | 12:27 WIB
Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Dengan adanya angka kemahalan ini, Anthony mempertanyakan alasan di balik pemilihan tawaran China.
  • Anthony Budiawan menduga adanya praktik tidak sehat di balik pemilihan proyek ini.
  • Anthony secara blak-blakan menyebutkan bahwa kerugian negara tersebut sudah nyata dan pasti.

“Artinya apa? Kalau kita bilang kenapa kemahalan ini tetap dipilih?” tanyanya.

 Anthony Budiawan menduga adanya praktik tidak sehat di balik pemilihan proyek ini.

“Nah, ini yang saya katakan bahwa di sini ada satu pemufakatan jahat yang di mana lebih mahal tetap dipilih dan ini merugikan keuangan negara yaitu totalnya adalah 75 Triliun,” tegasnya.

Ia bahkan mengindikasikan adanya mark up dalam proyek tersebut.

“Jadi, ada dugaan mark up di sini, sekitar paling sedikit 2 Miliar US Dolar,” pungkasnya, menyerukan agar dugaan ini segera diinvestigasi secara menyeluruh.

Reporter: Safelia Putri

Load More