-
Beban utang triliunan Whoosh disebut menyedot laba PT KAI, mengancam kualitas pelayanan publik.
-
DPD RI usulkan restrukturisasi dengan memisahkan operasional Whoosh dari PT KAI ke Danantara.
-
Perpanjangan jalur ke Surabaya ditolak sebelum masalah utang dan dugaan korupsi proyek diusut tuntas.
Suara.com - Anggota DPD RI asal Jawa Tengah, Abdul Kholik, mendesak adanya restrukturisasi darurat terhadap utang Proyek Kereta Cepat Whoosh yang kini menjadi beban berat bagi BUMN tersebut.
Menurutnya, insiden anjloknya kereta api baru-baru ini bukanlah sekadar kecelakaan teknis, melainkan sebuah indikator krusial dari masalah sistemik yang lebih dalam keuangan PT KAI yang kian tergerus untuk menalangi kewajiban utang Whoosh.
"Kasus anjloknya kereta api menjadi salah satu indikator penting bahwa ada masalah serius di PT KAI akibat beban Whoosh. Ini karena setiap tahun PT KAI dibebani membayar hingga triliunan rupiah. Jumlah ini sangat besar dan hampir semua keuntungan PT KAI tersedot ke sana," kata Abdul Kholik dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).
Sebagai anggota Komite Bidang Transportasi DPD RI, Kholik tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menawarkan solusi konkret untuk memulihkan kesehatan keuangan KAI.
Ia mengusulkan sebuah langkah korporasi yang radikal: mengeluarkan operasional Whoosh dari tubuh KAI dan menyerahkannya kepada entitas lain, seperti Danantara, untuk mengelola beban utangnya secara terpisah.
"Akan lebih baik apabila pengoperasian Woosh dikeluarkan dari PT KAI dan dibentuk badan usaha sendiri di bawah Danantara," ungkapnya.
Lebih jauh, Senator Jawa Tengah ini secara tegas menolak wacana perpanjangan jalur Kereta Cepat Whoosh hingga ke Surabaya. Penolakan ini bukan tanpa syarat.
Menurutnya, sebelum berbicara tentang ekspansi, masalah fundamental terkait beban utang dan indikasi korupsi dalam proyek awal harus dituntaskan terlebih dahulu melalui investigasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami menolak Whoosh diperpanjang sebelum urusan beban dan indikasi korupsi dalam proyek pembangunan kereta api dituntaskan. Maka KPK mulai saat ini harus mengusut dan memastikannya," katanya. "Pengusutan proyek Whoosh penting agar kasus yang sama tidak terulang lagi ketika diperpanjang sampai Surabaya," sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Kholik memperingatkan, jika kondisi ini dibiarkan berlarut, dampaknya akan sangat merugikan publik.
Kemampuan KAI untuk berekspansi, seperti mereaktivasi jalur lama atau membangun jalur ganda di selatan Jawa, akan lumpuh. Lebih parah lagi, kualitas layanan yang selama ini menjadi andalan KAI terancam mengalami degradasi serius.
"Selain kalau terus dibebani utang kereta api cepat Whoosh, maka saya khawatir kualitas kinerja PT KAI yang selama ini sudah memuaskan publik, akan mengalami penurunan yang serius," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis