PBB telah menyebut perang ini sebagai kejahatan kemanusiaan karena 24 juta orang di seluruh Sudan mengalami kelaparan akut.
Sementara itu, lebih dari 26.000 orang melarikan diri dan lebih dari 170.000 orang masih tertahan di El-Fasher.
4. Pertempuran di Kota-Kota Besar
Tidak hanya di El-Fasher, pertempuran juga terjadi di kota besar lain seperti Khartoum. Akibatnya, Sudan saat ini telah terjebak pada situasi konflik dan krisis kemanusiaan yang sudah tidak terbendung lagi.
Kawasan Darfur yang menjadi pusat konflik sudah lama rapuh dan memburuk secara cepat. Dampaknya, kota-kota lain juga jatuh ke tangan RSF.
Ratusan ribu orang melarikan diri ke daerah sekitarnya, dan akses bantuan terhambat oleh keamanan atau pemutusan jalur logistik. Di Khartoum, klaim-klaim kemenangan militer bergantian dengan ledakan bom.
Layanan kesehatan, listrik, dan distribusi pangan belum pulih sepenuhnya sehingga banyak warga tetap bergantung pada bantuan darurat.
Lembaga internasional memperingatkan ketersediaan pangan dan layanan dasar sudah di ambang batas. Sementara proses diplomasi dan gencatan senjata berkepanjangan belum membuahkan hasil.
5. Ada Pemberontakan Antarsuku
Baca Juga: Suara Lantang Pep Guardiola: Hentikan Genosida di Gaza!
Di samping militer dan sipil, kondisi di Sudan juga diperparah dengan pemberontakan antarsuku. Awalnya RSF juga dikerahkan ke luar Darfur untuk mengatasi bentrokan antarsuku di sepanjang perbatasan Sudan.
Sebut saja pada tahun 2019, ketika ada protes sipil untuk menggulingkan kediktatoran Bashir dari kekuasaan Sudan. Namun tak disangka dua tahun kemudian, militer Sudan dan RSF justru bersekongkol melakukan kudeta.
Hal tersebut dilakukan sebelum menyerahkan kekuasaan pada pemerintah yang dipimpin sipil akibat tekanan internasional. Tapi kesepakatan itu tak berakhir mulus hingga saat ini, bahkan peralihan dan perebutan kekuasaan juga tak terhindarkan.
Kini, perjanjian damai di Sudan masih jauh dari kata sepakat.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum