-
Raja Keraton Solo, PB XIII, wafat di usia 77 tahun (2/11/2025).
-
Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Raja-raja Imogiri, DIY.
-
Dikenal sebagai penjaga budaya Jawa, beliau naik takhta pada 2004 setelah rekonsiliasi.
Suara.com - Kabut duka menyelimuti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII, raja Keraton Solo, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu pagi, 2 November 2025, di usia 77 tahun.
Kepergian beliau menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Jawa, khususnya para abdi dalem dan keluarga besar Keraton Surakarta, yang memandang beliau sebagai penjaga nilai-nilai luhur budaya Jawa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sinuhun PB XIII dinyatakan wafat di Rumah Sakit Indriati Solobaru Sukoharjo pada pukul 07.29 WIB.
Persiapan Ritual dan Pemakaman Raja Kembar yang Bersatu
Sejumlah tokoh adat, pejabat daerah, dan masyarakat di sekitar Solo telah menyampaikan ucapan duka cita mendalam. Keraton Kasunanan Surakarta segera memulai persiapan berbagai ritual adat untuk menghormati kepergian sang raja.
Rencananya, jenazah PB XIII akan disemayamkan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat selama beberapa hari sebelum dimakamkan di Pemakaman Raja-raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi, membuka kemungkinan bahwa pemakaman akan digelar pada Selasa, 4 November 2025.
“Sedang dibicarakan pagi ini. Kemungkinan besar di Hari Selasa. Selasa besok kebetulan Selasa Kliwon. Kemungkinan besar di atas jam 13.00,” jelas KPH Eddy Wirabhumi.
Profil PB XIII
Baca Juga: Profil Ki Anom Suroto: Dalang Legendaris Hingga 5 Benua dan Jejak Politiknya
Sri Susuhunan Paku Buwono XIII memiliki nama lahir Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Hangabehi. Beliau lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948, sebagai putra tertua dari raja sebelumnya, Paku Buwono XII.
PB XIII naik takhta pada tahun 2004, menggantikan PB XII yang telah memimpin Keraton Solo selama 59 tahun (1945–2004). Masa awal pemerintahannya sempat diwarnai konflik dualisme kepemimpinan ("Raja Kembar") dengan adiknya, KGPH Tejowulan, karena Paku Buwono XII wafat tanpa putra mahkota yang jelas.
Konflik yang berlangsung selama sekitar delapan tahun ini akhirnya usai pada tahun 2012 melalui rekonsiliasi resmi yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Rekonsiliasi menyepakati KGPH Hangabehi berhak menyandang gelar tunggal Pakubuwana XIII.
Selama memimpin, PB XIII, yang didampingi oleh Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono, dikenal memiliki kepribadian tenang dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa.
Ia aktif menjaga keberlangsungan berbagai upacara adat dan spiritualitas tradisional keraton, seperti Sekaten dan Tingalan Jumenengan Dalem (peringatan kenaikan takhta).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment
-
Prabowo Minta Pesawat Airbus A-400M Dilengkapi Modul Ambulans Hingga Alat Hadapi Kebakaran Hutan
-
Amnesty International Ingatkan Prabowo: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Jadi Akhir dari Reformasi