- Kader PSI, Dedy Nur, menyatakan karir politik AHY diselamatkan dan diangkat oleh Jokowi yang memberinya jabatan menteri, sebagai respons atas kritik kader Demokrat terhadap Jokowi
 - Pegiat media sosial Jhon Sitorus membalas pernyataan tersebut dengan sindiran keras, menyebut pendukung fanatik Jokowi "tololnya natural" karena menyerang banyak tokoh politik secara serampangan
 - Dedy Nur mengklaim langkah Jokowi merangkul AHY adalah cerminan sikap negarawan yang melihat potensi anak muda tanpa memandang latar belakang politik
 
Suara.com - Suhu politik memanas setelah anak buah Kaesang Pangarep di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur, mengungkit jasa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap karir politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pernyataan ini memicu reaksi keras dari pegiat media sosial, Jhon Sitorus, yang melontarkan sindiran brutal.
Polemik ini berawal ketika Dedy Nur menyebut posisi mentereng AHY saat ini, baik sebagai Menteri ATR/BPN di akhir era Jokowi maupun sebagai Menko Infrastruktur di kabinet Prabowo-Gibran, adalah berkat kebaikan hati Jokowi.
Namun, pernyataan yang dimaksudkan untuk membela Jokowi dari serangan kader Demokrat ini justru dibalas dengan cemoohan pedas.
Jhon Sitorus, melalui akun media sosialnya, menyindir barisan pendukung Jokowi yang dinilainya serampangan dalam memilih lawan politik.
“Termul-termul ini lucu ya. Kemarin nyerang Anies, hari ini nyerang AHY, besok serang Bu Mega," ujar Jhon di akun X-nya, Selasa (2/11/2025).
Tidak berhenti di situ, Jhon melanjutkan daftar serangan yang menurutnya akan terus berlanjut tanpa arah yang jelas.
“Lusa serang Prabowo, minggu depan serang Purbaya,” tambahnya.
Puncaknya, Jhon Sitorus mengaku dibuat geleng-geleng kepala oleh manuver para pendukung fanatik Jokowi yang dianggapnya tidak cerdas. Ia pun menutup kritiknya dengan kalimat menohok.
“Saya makin gemess deh, kalian tololnya natural,” tandasnya.
Baca Juga: Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
Sebelumnya, Dedy Nur Palakka menyoroti derasnya serangan dari sejumlah kader Partai Demokrat terhadap Jokowi, terutama terkait isu proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
Menurut Dedy, para kader Demokrat seharusnya tidak melupakan peran vital Jokowi dalam menyelamatkan dan mengangkat karir politik AHY.
"Kalau bukan karena Jokowi, maka kita semua sama-sama tahu kalau AHY itu akan hilang ditelan waktu,” ujar Dedy melalui akun X @DedyNurPalakka, Minggu (29/10/2025).
Dedy berpendapat, Jokowi memberikan panggung besar bagi AHY karena melihat potensi yang dimiliki Ketua Umum Partai Demokrat tersebut. Jabatan menteri yang diberikan di penghujung masa pemerintahan Jokowi disebutnya sebagai bukti nyata.
"Karena Jokowi melihat ada potensi besar dari anak muda bernama AHY, maka beliau diberi peran serius,” tutur Dedy.
“Sekarang AHY adalah salah satu menteri muda yang punya masa depan cerah, asalkan ia benar-benar bisa membuktikan dirinya di hadapan rakyat Indonesia," lanjutnya.
Berita Terkait
- 
            
              Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
 - 
            
              Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
 - 
            
              Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
 - 
            
              Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
 - 
            
              Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah