- Jurnalis senior Lukas Luwarso bersama timnya menempuh "jalan ketiga" dengan menyurati UGM, KPU, hingga Polda untuk mendapatkan salinan ijazah asli Presiden Jokowi
- Lukas Luwarso menuding ada "pihak Jokowi" yang secara agresif berupaya menutupi kejelasan informasi mengenai keaslian ijazah tersebut
- Di sisi lain, Polda Metro Jaya bersiap melakukan gelar perkara dengan kejaksaan, meski salah satu terlapor kunci, Eggi Sudjana, sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan
Suara.com - Jurnalis senior sekaligus mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Lukas Luwarso, membeberkan sebuah investigasi senyap yang ia lakukan bersama tiga rekannya untuk menelusuri kebenaran di balik kontroversi ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menuding ada upaya sistematis untuk menghalangi kejelasan informasi mengenai hal ini.
Dalam sebuah diskusi di kanal YouTube Abraham Samad Speak UP, Lukas mengungkap bahwa pergerakannya dimulai sejak akhir Juli. Merasa ada kebuntuan informasi, timnya memutuskan untuk menempuh jalur yang tidak biasa untuk mendapatkan dokumen-dokumen krusial.
“Mungkin sejak akhir Juli, diam-diam kami berempat. pendekatan yang kami lakukan terkait pendekatan kontroversi ijazah Jokowi ini,” kata Lukas.
Lukas secara blak-blakan menyebut adanya pihak yang terafiliasi dengan Jokowi yang secara aktif berusaha membuat isu ini tetap buram. Hal inilah yang mendorongnya untuk mengambil langkah yang ia sebut sebagai "jalan ketiga".
“Ada satu pihak Jokowi dan tubuhnya yang agresif ingin menutupi kejelasan informasi itu, asli atau tidak,” ungkapnya.
Untuk menembus kebuntuan tersebut, Lukas dan timnya secara resmi melayangkan surat permintaan data ke berbagai institusi negara yang relevan, berharap bisa mendapatkan akses langsung ke dokumen otentik.
“Yang terjadi kemudian jadi perantara publik. jadi kemudian kita menggunakan the third away atau jalan ketiga,” jelasnya.
“Kami sudah surat ke UGM, KPU Pusat, KPU Jakarta, KPU Solo dan Polda Metro Jaya," sambungnya.
Dokumen utama yang menjadi target perburuan mereka tidak lain adalah salinan ijazah asli Jokowi beserta berkas-berkas pendukung lainnya.
Baca Juga: Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri
“Tentu yang kami minta adalah salinan ijazah yang asli itu kalau ada dan beberapa dokumen lain yang terkait,” katanya.
Di tengah pergerakan Lukas Luwarso, penyelidikan resmi kasus tudingan ijazah palsu di Polda Metro Jaya terus bergulir. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyatakan bahwa penyidik akan segera melakukan gelar perkara bersama Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Namun, progres ini sedikit terhambat oleh salah satu terlapor kunci, Eggi Sudjana, yang telah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan dengan alasan kesehatan.
“Terlapor inisial ES itu belum diperiksa sebagai saksi," ujar Budi kepada wartawan, dikutip Senin (3/11/2025).
"Padahal, panggilan sudah dikirim dua kali dan diterima keluarga serta pengacara, namun tidak hadir dengan alasan sakit keras dan sedang berobat ke luar negeri sesuai surat pemberitahuan," tambahnya.
Meskipun Eggi belum diperiksa, Budi memastikan proses hukum berjalan serius. Gelar perkara dengan kejaksaan menjadi sinyal kuat bahwa kasus ini akan terus didalami.
Berita Terkait
-
Rencana Projo Ganti Logo, Sinyal Budi Arie Mulai Menjauh dari Jokowi?
-
Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
-
Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri
-
Momen Jokowi Beri Penghormatan Terakhir pada PB XIII di Keraton Solo
-
Di Tengah Isu Mark Up, Jokowi Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Kereta Cepat Whoosh
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka