-
Ignasius Jonan bertemu Presiden Prabowo, membantah membahas Kereta Cepat Whoosh dan tawaran menteri.
-
Jonan diundang untuk memberi masukan sebagai warga negara atas program prioritas pemerintah.
-
Pertemuannya bertepatan dengan rapat Prabowo dan AHY yang membahas masalah utang Kereta Cepat.
Suara.com - Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, membantah membahas persoalan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) saat bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11/2024). Ia juga menepis isu adanya tawaran untuk bergabung dalam Kabinet Merah Putih.
Pertemuan Jonan dengan Prabowo menjadi sorotan karena bertepatan dengan rapat presiden bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang salah satunya membahas restrukturisasi utang Whoosh.
Meski demikian, Jonan menegaskan tidak ada pertanyaan dari Prabowo mengenai kereta cepat selama pertemuan mereka yang berlangsung dua jam.
"Tidak, tidak ada. Soal Whoosh, beliau tidak menanyakan pandangan saya. Saya juga tidak menyampaikan pendapat, saya sudah pensiun," kata Jonan usai pertemuan.
Mantan Direktur Utama PT KAI ini juga membantah adanya tawaran jabatan, termasuk posisi Menteri Perhubungan yang pernah diembannya.
"Oh tidak, tidak ada. Kami hanya berdiskusi. Saya berbagi pandangan sebagai rakyat, itu saja," tegasnya.
Jonan menjelaskan bahwa pertemuannya merupakan inisiatif Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, yang memintanya memberikan masukan terkait program-program pemerintah.
"Kami meminta waktu untuk berbagi pandangan sebagai warga negara. Puji Tuhan, beliau berkenan mendengarkan dan menerima beberapa masukan," kata Jonan.
Dalam diskusi tersebut, Jonan mengaku membahas sejumlah topik, mulai dari peran aktif presiden dalam diplomasi luar negeri, pengembangan BUMN, hingga program-program kerakyatan yang berpihak pada keadilan sosial.
Baca Juga: Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
Ia juga memberikan pandangannya mengenai program prioritas seperti MBG, Kopdes Merah Putih, dan Sekolah Rakyat, yang menurutnya memiliki efek ganda bagi perekonomian.
"Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin, tapi perbaikannya pelan-pelan. Diskusinya hanya itu saja," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi