- Nama Soeharto bersanding dengan nama lain yang juga memenuhi syarat, semisal Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Marsinah.
- Fadli melaporkan tentang perkembangan pemberian anugerah gelar kepahlawanan nasional yang rutin dilaksanakan setiap Hari Pahlawan.
- Fadli mengatakan pihaknya sudah menerima kajian tersebut.
Suara.com - Presiden ke-2 RI, Soeharto, memenuhi syarat untuk menerima anugerah gelar pahlawan nasional.
Nama Soeharto bersanding dengan nama lain yang juga memenuhi syarat, semisal Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Marsinah.
Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon menegaskan ketiga nama tersebut masuk dalam daftar 46 calon pahlawan nasional.
Fadli baru saja melaporkan perihal tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana, Rabu sore.
Fadli melaporkan tentang perkembangan pemberian anugerah gelar kepahlawanan nasional yang rutin dilaksanakan setiap Hari Pahlawan, 10 November.
Ia mengatakan proses pengusulan pahlawan nasional dimulai dari bawah, yakni dari usulan masyarakat di tingkat kabupaten/kota dan dikaji oleh tim peneliti tang terdiri dari pakar berbagai latar belakang.
Setelahnya usulan naik ke tingkat provinsi dengan proses penilaian serupa, dan berlanjut ke TP2GP (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat) di Kementerian Sosial.
Usai pengkajian TP2GP di Kementerian Sosial, usulan kemudian diserahkan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).
Fadli mengatakan pihaknya sudah menerima kajian tersebut. Hasilnya ada 49 nama yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon pahlawan nasional.
Baca Juga: Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
"Ada 40 nama calon pahlawan nasional yang dianggap telah memenuhi syarat dan ada sembilan nama yang merupakan bawaan, carry over, dari yang sebelumnya. Jadi totalnya ada 49 nama," kata Fadli usai melapor ke presiden di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Fadli menekankan GTK sudah melakukan kajian, penelitian, rapat, serta sidang terkait daftar nama tersebut. Ia menegaskan berdasarkan seleksi, hasilnya 49 nama memenuhi syarat.
"Jadi tidak ada yang tidak memenuhi syarat, semua yang telah disampaikan ini memenuhi syarat. Perjuangannya semua jelas, latar belakangnya, riwayat hidupnya, dan sudah diuji secara akademik, secara ilmiah gitu ya, riwayat perjuangannya ini telah diteliti dengan saksama melalui beberapa layer, beberapa tahap," kata Fadli.
Fadli berujar 24 dari 49 nama, menjadi prioritas. Pertimbangan tersebut berdasarkan seleksi dan penilaian dari GTK.
"Dan sekarang tentu karena kita juga mendekati Hari Pahlawan, kita telah menyampaikan ada 24 nama dari 49 itu yang menurut, Dewan GTK memerlukan, telah diseleksi mungkin bisa menjadi prioritas. Nanti kita akan melihat ya perkembangan ya," tutur Fadli.
"Tadi telah saya sampaikan termasuk juga riwayat hidup dari calon pahlawan nasional yang mereka ini sebenarnya sudah pahlawan nasional tapi tentu kita menyeleksi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan termasuk gender, provinsi, dan lain-lain. Saya kira itu," sambungnya.
Berita Terkait
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22