- Dukungan Jokowi terkait gelar pahlawan untuk Soeharto menuai kritikan pedas dari politisi PDIP.
- Guntur menganggap sikap Jokowi tersebut menunjukkan ada yang tidak beres dengan cara berpikir kepala negara.
- Dia pun merasa heran atas dukungan tersebut karena Jokowi sempat mengakui jejak 'dosa' Soeharto yang terlibat 12 pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Suara.com - Pernyataan Presiden Ke-7 RI, Jokowi yang mendukung gelar pahlawan kepada Soeharto turut menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Politisi PDI Perjuangan, Mohamad Guntur Romli. Bahkan Guntur Romli memberikan sindiran telak kepada Jokowi terkait dukungannya agar Soeharto mendapat gelar pahlawan.
Menurutnya, sikap Jokowi tersebut menunjukkan ada yang tidak beres dengan cara berpikir kepala negara. Guntur menyebut dukungan Jokowi terhadap Soeharto tidak hanya menunjukkan masalah pada kondisi fisik, tetapi juga pada kemampuan mengingat dan bernalar.
"Saya kira yang sakit dari Jokowi hanya fisik, ternyata otak dan memorinya juga sakit," ujarnya melalui akun Instagram pribadinya, Sabtu (8/11/2025).
Ia menilai pernyataan Jokowi itu bertolak belakang dengan langkah pemerintah sendiri yang pada 2023 telah menetapkan 12 kasus pelanggaran HAM berat, di mana sebagian besar terjadi di era kepemimpinan Soeharto.
"Kenapa? Karena di era Jokowi di tahun 2023 ditetapkan 12 pelanggaran HAM berat dan 8 di antaranya terjadi di era Soeharto," kata Guntur menegaskan.
Guntur mengaku heran atas sikap Jokowi yang justru mendukung pemberian gelar pahlawan kepada sosok yang pernah berkuasa selama lebih dari tiga dekade tersebut. Ia menyebut, hal itu menunjukkan ketidakkonsistenan dan lemahnya ingatan Presiden terhadap sejarah bangsa.
"Kok bisa-bisanya sekarang Jokowi mendukung Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Itu menunjukkan Jokowi tidak hanya sakit fisiknya, tapi sakit otaknya, sakit memorinya dan sakit jiwanya," tutup Guntur.
Dukungan Jokowi terhadap Soeharto disampaikan dalam keterangannya kepada awak media beberapa waktu lalu. Kepala negara menilai Soeharto maupun Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memiliki jasa besar bagi Indonesia.
"Ya, setiap pemimpin baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara, ujar Jokowi, Kamis (6/11/2025).
Baca Juga: Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
Berita Terkait
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
Muhammadiyah dan Gus Mus Kompak Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi