- Gibran juga turut mendukung Soeharto mendapat gelar pahlawan
- Dukungan gelar itu juga sebelumnya diungkapkan sang ayah, Jokowi
- Gibran juga memuji Soeharto karena dianggap berjasa besar dalam pembangunan hingga mengentaskan kemiskinan.
Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka ternyata juga sepakat dengan ayahnya, Joko Widodo (Jokowi) yang mendukung rencana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Alasannya, Gibran menganggap Presiden Ke-2 RI itu berjasa dalam kemajuan bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Gibran saat ditemui awak media di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025). Selain Soeharto, Gibran juga mendukung gelar pahlawan untuk Presiden Ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Gibran awalnya menganggap proses seleksi terhadap nama-nama calon pahlawan sudah melewati proses dan tahapan yang panjang. Jadi, menurutnya, sudah layak nama-nama seperti Soeharto dan Gus Dur mendapat gelar pahlawan.
“Saya kira gelar untuk pahlawan ini sudah melalui proses dan tahapan yang panjang ya,” ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu (8/11/2025).
Diketahui, ada sebanyak 49 nama calon pahlawan yang diserahkan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon kepada Presiden Prabowo Subianto. Nama Soeharto turut masuk dalam daftar prioritas meski usulan gelar pahlawan itu menuai protes dari koalisi masyarakat sipil.
Menurutnya, Soeharto memang layak mendapat gelar pahlawan karena sumbangsih dan kontribusinya besar bagi negara. Gibran pun memuji-muji jasa Soeharto yang dijuluki sebagai Bapak Pembangunan.
“Pak Harto beliau berkontribusi dan berjasa besar untuk pembangunan, swasambada pangan, dan juga pengentasan kemiskinan,” kata Wapres.
Selain Soeharto, Gibran juga membeberkan andil Gus Dur sehingga dianggap layak juga menerima gelar pahlawan nasional.
“Gus Dur sangat berkontribusi sekali untuk penyelesaian masalah intoleransi, kebebasan untuk menunaikan ibadah, melindungi kaum minoritas, dan juga perlindungan hak asasi manusia,” kata Gibran.
Baca Juga: Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
Diberitakan sebelumnya, Presiden Ke-7 RI, Jokowi mengaku mendukung wacana pemerintahan Prabowo untuk memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya, Solo, Jawa Tengah pada Kamis (7/11/2025).
Selain Soeharto, Jokowi pun menyikapi rencana pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurutnya, semua pihak harus menghargai adanya usulan gelar pahlawan kepada kedua tokoh tersebut.
Sebab, kata dia, pasti ada kelebihan dan kekurangan dari setiap pemimpin negara.
"Kita semuanya harus hargai itu. Kita sadar setiap pemimpin pasti ada kelebihan dan pasti ada kekurangan," ujar Jokowi dikutip pada Jumat (7/11/2025).
Berita Terkait
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?