News / Metropolitan
Minggu, 09 November 2025 | 17:16 WIB
Suasana di depan gerbang sekolah pasca ledakan di SMAN 72, Jakarta, Jumat (7/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Dinas Pendidikan DKI Jakarta menetapkan pembelajaran jarak jauh untuk SMAN 72 mulai Senin karena area sekolah masih dalam proses sterilisasi pascaledakan.
  • Pemerintah menekankan pemulihan mental siswa dengan pendampingan psikolog dan kegiatan kelas yang lebih suportif sebelum kembali ke sekolah.
  • Sementara itu, sekitar 30 siswa korban ledakan masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit dengan pemantauan ketat dari Pemprov DKI.

Suara.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta bakal memberlakukan pembelajaran secara daring pembelajaran jarak jauh (PJJ) pasca ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, pada Senin (10/11/2025) besok.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengatakan pembelajaran melalui daring dilaksanakan lantaran hingga saat ini lokasi SMA 72 masih dilakukan sterilisasi oleh pihak kepolisian.

“Hingga hari ini, lokasi SMAN 72 masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian. Melihat kondisi tersebut, kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring (online) mulai Senin, 10 November 2025, hingga kondisi sekolah telah dinyatakan dapat digunakan kembali,” kata Nahdiana, dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025).

Saat ini, lanjut Nahdiana, pihaknya ingin memfokuskan pemulihan mental terhadap siswa sebelum kembali ke sekolah.

“Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi oleh wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak dapat pulih dan kembali merasa aman,” ujar Nahdiana.

Ia melanjutkan, sebelum kegiatan belajar dimulai, pihak sekolah juga akan mengundang orang tua siswa untuk memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pemulihan yang dilakukan bersama pihak sekolah, psikolog, serta unsur wilayah setempat.

"Saat ini, para petugas dari Dinas Kesehatan dan Dinas PPAPP telah berjaga di lokasi untuk memastikan pendampingan berjalan baik," pungkasnya.

Sementara itu, saat ini masih ada sekitar 30 orang siswa yang menjadi korban ledakan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

14 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan 1 orang di RS Pertamina Jaya.

Baca Juga: Ledakan SMAN 72, KPAI: Komdigi Perlu Awasi Ketat Konten Negatif Medsos!

Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis terbaik serta pemantauan kondisi secara berkelanjutan.

Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Masjid SMA 72 sesaat sebelum dilaksanakannya salat Jumat, pada 7 November lalu. Puluhan siswa mengalami luka akibat insiden tersebut.

Diketahui, terduga pelaku merupakan salah seorang siswa yang selama ini mendapat perundungan dari rekan-rekannya. Ia melakukan peledakan akibat ingin membalaskan dendam.

Load More