- KPAI menyampaikan bahwa proses belajar di SMAN 72 Jakarta akan dimulai secara online untuk memberi ruang pendampingan psikososial bagi para siswa pascaledakan.
- Evaluasi akan dilakukan dalam tiga hari untuk menentukan kesiapan pembelajaran tatap muka.
- Pemerintah memastikan lingkungan sekolah telah aman dan menyiapkan layanan pemulihan trauma bagi siswa serta guru.
Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Diyah Puspitarini, menyampaikan bahwa proses belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta akan dilakukan secara daring atau online terlebih dahulu setelah insiden ledakan yang terjadi di sekolah tersebut pada Jumat (7/11) lalu.
Menurut Diyah, kebijakan pembelajaran online diberlakukan agar para siswa dapat memperoleh pendampingan psikososial terlebih dahulu sebelum kembali menjalani aktivitas tatap muka di sekolah.
“Mulai minggu depan anak-anak tetap belajar walaupun sementara secara online. Tetapi nanti akan dilihat selanjutnya karena anak-anak mendapatkan pendampingan psikososial dulu. Itu yang terpenting,” kata Diyah ditemui di RSIJ, Cempaka Putih, Minggu (9/11/2025).
Ia menambahkan, pelaksanaan pembelajaran akan dievaluasi dalam tiga hari untuk melihat kesiapan siswa, guru, dan lingkungan sekolah pasca insiden.
“Evaluasi dilakukan tiga hari kemudian. Dan selanjutnya pekan depan mungkin dipersiapkan untuk pembelajaran offline,” ujarnya.
KPAI juga menegaskan pentingnya pemulihan psikologis bagi siswa, terutama bagi mereka yang mengalami trauma akibat peristiwa ledakan. Menurut Diyah, pendampingan ini akan dilakukan secara terstruktur dengan melibatkan pihak sekolah, psikolog, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, memastikan bahwa lingkungan SMAN 72 Jakarta telah dinyatakan aman dan kegiatan belajar dapat kembali dilaksanakan mulai Senin (10/11) besok. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah menyiapkan layanan pemulihan trauma bagi siswa dan guru yang terdampak.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) pagi.
Berdasarkan penyelidikan sementara, ledakan diduga berasal dari bahan peledak rakitan yang dibawa oleh salah satu siswa.
Baca Juga: Ledakan SMAN 72, KPAI: Komdigi Perlu Awasi Ketat Konten Negatif Medsos!
Kepolisian telah mengidentifikasi terduga pelaku yang juga merupakan siswa sekolah tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?