- Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berkomitmen mendukung pemberdayaan perempuan melalui program Kecamatan Berdaya, berorientasi menciptakan lapangan kerja dan ekonomi kreatif.
- Program Kecamatan Berdaya telah ditetapkan sebagai proyek percontohan di 150 kecamatan seluruh Jawa Tengah dengan dukungan roadmap komprehensif pemerintah provinsi.
- Luthfi berharap DPD KPPI Jawa Tengah dapat berkolaborasi dalam edukasi politik guna meningkatkan representasi perempuan yang saat ini baru 20% di DPR RI.
Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berkomitmen memberikan program pemberdayaan bagk perempuan di wilayahnya, salah satunya melalui program Kecamatan Berdaya.
Hal itu disampaikan saat menghadiri acara pelantikan pengurus DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Jawa Tengah masa bakti 2025-2030 di Hotel Noormans, Kota Semarang, Rabu, 12 November 2025.
"Kita punya program Kecamatan Berdaya, agar para perempuan memiliki suatu kemandirian terkait dengan dirinya sendiri maupun orang lain, orientasinya adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan orang lain, juga bagaimana mengembangkan ekonomi kreatif," kata Luthfi.
Sejauh ini sudah ada 150 kecamatan di 35 kabupaten/kota di Jateng yang dijadikan sebagai pilot project Program Kecamatan Berdaya. Program ini terstruktur dan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
Melalui program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memiliki roadmap dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Tidak hanya dalam bidang politik tetapi juga dalam hal-hal yang lebih mendasar seperti pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, hingga pendampingan dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan.
Dalam kesempatan itu, Ia berharap DPD KPPI Provinsi Jawa Tengah dapat bersinergi dan kolaborasi dengan pemerintah provinsi, untuk memberikan edukasi politik dan menyukseskan program pemberdayaan perempuan melalui kecamatan berdaya.
Luthfi berharap, kegiatan tersebut tidak hanya seremonial tetapi bagaimana melakukan aksi nyata.
"Perempuan-perempuan yang hari ini dilantik dapat memberikan suatu warna dalam berkiprah dan berpolitik, sehingga Jawa Tengah lebih berdaya," katanya.
Dalam kancah perpolitikan, lanjut dia, perempuan di Jawa Tengah baru menempati sekitar 24 kursi di DPR RI atau sekitar 20% sedangkan laki-laki 80%.
Baca Juga: Hari Ketiga Banjir Masih Genangi Jalur Pantura Semarang
Ia ingin lebih banyak perempuan dari Jawa Tengah yang terlibat dalam dunia politik dan mengisi posisi-posisi penting. Oleh karena itu pendidikan politik menjadi penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tersebut.
"Inilah kiprah yang harus kita tunggu, sehingga Jawa Tengah lebih berdaya," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Ribka Dilaporkan ke Bareskrim soal Ucapan Soeharto Pembunuh, Pelapor Ada Hubungan dengan Cendana?
-
Fakta Kelam Demo Agustus: 3.337 Orang Ditangkap dan Ada yang Tewas, Rekor Baru Era Reformasi?
-
Gaji Petugas MBG Telat, Kepala BGN Janji Bakal Tuntaskan Pekan Ini
-
Cermin Kasus Bilqis: 5 Pelajaran Pahit di Balik Drama Penculikan yang Mengguncang Indonesia
-
Asfinawati Sebut Penegakan HAM di Indonesia Penuh Paradoks, Negara Pelanggar Sekaligus Penegak!
-
Kasus Baru, KPK Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi Pelayanan Haji di BPKH
-
Geger Foto Ijazah Jokowi, Roy Suryo Sebut Pria di Dalamnya Bukan Presiden, Tapi Sosok Ini
-
Sukses Intervensi Penurunan Stunting, Gubernur Ahmad Luthfi Terima Penghargaan Kemenkes
-
Kepala BGN Kena 'Sentil' Komisi IX DPR Soal Proses Pengajuan Tambahan Anggaran ke Kemenkeu
-
KPK Usut Hasil Sewa Apartemen Lukas Enembe, Kemana Mengalir Dana Korupsi Papua Rp1,2 T?