-
Kondisi pelaku ledakan F membaik, namun belum bisa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
-
Densus 88 sebut motifnya bukan terorisme, melainkan memetic violence atau meniru kekerasan online.
-
Kondisi psikologis pelaku diduga pemicu, karena merasa kesepian dan tak punya tempat curhat.
Suara.com - Polisi memastikan kondisi Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) berinisial F, pelaku peledakan bom di SMAN 72 Jakarta, telah berangsur membaik. F kini sudah sadar, namun belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam masa pemulihan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap sejumlah saksi masih terus berlangsung.
“Kondisi ABH sudah sadar, akan tetapi masih belum bisa diminta keterangan karena masih dalam masa pemulihan,” kata Budi saat dikonfirmasi, Kamis (13/11/2025).
Ia menambahkan, ayah F telah dimintai keterangan dua hari lalu, sementara hari ini, pemeriksaan difokuskan pada 46 saksi anak lainnya yang merupakan teman sekolah pelaku.
Bukan Terorisme, tapi Memetic Violence
Dalam penyelidikannya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menegaskan bahwa aksi yang dilakukan F tidak berkaitan dengan jaringan terorisme. Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menyebut tindakan ini sebagai Memetic Violence (kekerasan mimetik).
“Sampai saat ini tidak ditemukan aktivitas terorisme. Ini murni tindakan kriminal umum. Dalam komunitas kekerasan daring, ini ada istilah Memetic Violence,” ungkap Mayndra dalam konferensi pers, Selasa (11/11/2025).
Kekerasan mimetik merujuk pada tindakan kekerasan yang muncul karena pelaku meniru aksi, ideologi, atau figur ekstrem yang mereka temui secara online. Hal ini diperkuat dengan temuan senjata laras panjang mainan milik F yang bertuliskan nama-nama tokoh yang diduga menjadi inspirasinya.
Diduga Merasa Kesepian
Baca Juga: Bantah Bullying! Gubernur DKI Ungkap Motif Ledakan di SMAN 72: Ternyata Ini Pemicunya
Selain itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, mengungkap faktor lain yang diduga memicu aksi nekat F, yaitu kondisi psikologisnya yang merasa kesepian dan tidak memiliki tempat untuk mencurahkan perasaan.
"Baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan, maupun lingkungan sekolah," beber Iman.
Seperti diketahui, ledakan terjadi di masjid SMAN 72 pada 7 November 2025 dan melukai 96 orang. Densus 88 menemukan total tujuh bom rakitan, di mana empat di antaranya berhasil meledak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?