News / Nasional
Minggu, 16 November 2025 | 21:40 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu’ti. [Suara.com/Lilis]
Baca 10 detik
  • Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, secara resmi menyatakan akan mendalami dan mengusut tuntas kasus dugaan perundungan yang menyebabkan seorang siswa SMP di Tangerang Selatan meninggal dunia
  • Siswa berinisial MH (13) meninggal dunia pada Minggu dini hari, setelah mengalami kondisi kritis akibat dugaan kekerasan fisik (dipukul kursi besi) oleh teman sekelasnya pada 20 Oktober 2025
  • Pihak keluarga korban menuding keluarga pelaku ingkar janji untuk menanggung biaya pengobatan, sementara pihak sekolah dinilai tidak proaktif dalam menangani kasus kekerasan yang terjadi di lingkungannya

Suara.com - Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan Tanah Air. Seorang siswa kelas 1 SMP Negeri 19 Tangerang Selatan berinisial MH (13) dilaporkan meninggal dunia setelah diduga menjadi korban perundungan brutal oleh teman sekelasnya.

Kasus ini memicu reaksi keras dari pemerintah pusat, dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan akan turun tangan langsung.

Merespons tragedi yang menggemparkan publik ini, Abdul Mu’ti menegaskan keseriusan pihaknya. Meskipun mengaku baru mengetahui insiden tersebut, ia berjanji akan segera mencari fakta dan mengusutnya hingga tuntas.

"Saya akan mendalami kasus dugaan perundungan atau bullying di SMP Negeri 19 Tangerang Selatan," tegas Mu’ti dikutip, Minggu (16/11/2025).

Kabar meninggalnya MH pertama kali dikonfirmasi oleh Ketua RT di lingkungan tempat tinggal korban, Markum. Ia membenarkan bahwa warganya tersebut menghembuskan napas terakhir pada Minggu (16/11/2025) dini hari.

"Benar, MH merupakan korban perundungan di sekolahnya," ujar Markum, seraya menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum.

Kronologi Dugaan Penganiayaan Fatal di Ruang Kelas

Kasus tragis ini pertama kali mencuat ke publik melalui unggahan Rizky Fauzi, kakak kandung korban, di media sosial. Dalam laporannya yang ditujukan kepada akun @tangsel_update, Rizky membeberkan kronologi pilu yang menimpa adiknya.

Insiden kekerasan diduga terjadi pada Senin, 20 Oktober 2025, di dalam ruang kelas. MH diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh temannya hingga mengalami cedera serius di bagian kepala.

Baca Juga: Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi

Sejak kejadian itu, korban terus-menerus mengeluhkan sakit kepala hebat yang membuat kondisi fisiknya kian hari kian menurun drastis.

Keluarga korban mengungkapkan sebuah fakta yang memberatkan. Menurut mereka, pihak keluarga pelaku sempat menunjukkan itikad baik dengan menyatakan kesediaan menanggung seluruh biaya pengobatan. Namun, janji tersebut tidak ditepati di tengah jalan.

Ironisnya, pihak sekolah juga dituding tidak mengambil peran aktif dalam mediasi atau penyelesaian kasus ini, terkesan lepas tangan atas insiden yang terjadi di lingkungan mereka.

Kondisi MH yang tak kunjung membaik dan dugaan penelantaran tanggung jawab inilah yang mendorong keluarga untuk mencari keadilan melalui media sosial, hingga akhirnya menjadi perhatian nasional.

Load More