News / Internasional
Selasa, 18 November 2025 | 12:35 WIB
Perubahan Iklim. (Pexels)
Baca 10 detik
  • Batas suhu 1,5°C Perjanjian Paris diperkirakan akan terlampaui dalam beberapa tahun mendatang meskipun upaya mitigasi global telah digenjot secara berkelanjutan.
  • Melampaui batas 1,5°C meningkatkan risiko perubahan permanen sistem Bumi, termasuk kepunahan terumbu karang dan potensi runtuhnya sistem hutan Amazon.
  • Analisis memprediksi dunia akan melampaui batas 1,5°C sekitar tahun 2030, dengan suhu puncak mencapai 1,7°C sebelum turun jika emisi dikurangi secara agresif.

Suara.com - Bumi kini bergerak menuju sebuah kenyataan pahit yang selama satu dekade terakhir berusaha untuk dihindari: batas suhu 1,5°C yang dijadikan sebagai "garis pertahanan terakhir" dalam Perjanjian Paris diperkirakan akan terlampaui dalam beberapa tahun mendatang.

Para ilmuwan, lembaga internasional, hingga pejabat PBB kini sepakat bahwa fase overshoot (melampaui batas) ini semakin sulit untuk dicegah, meskipun upaya global terus digenjot.

Apa Artinya Jika Batas 1,5°C Terlampaui?

Selama bertahun-tahun, angka 1,5°C diperlakukan sebagai target yang tidak boleh dilewati. Namun, pemantauan terbaru menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah mencapai sekitar 1,3°C, dan beberapa bulan pada tahun lalu bahkan sempat berada di atas 1,5°C.

Direktur Institut Penelitian Iklim Potsdam, Johan Rockström, memperingatkan bahwa mendekati titik tersebut berarti kita sedang memasuki zona risiko yang dapat mengubah sistem di Bumi secara permanen.

“Kita menghadapi risiko nyata untuk memicu perubahan yang tidak dapat diubah kembali dalam sistem Bumi saat suhu mencapai 1,5°C,” ujarnya.

Risiko itu mencakup:

  • Kepunahan terumbu karang secara global.
  • Gelombang panas mematikan yang akan meningkat drastis.
  • Potensi runtuhnya sistem hutan Amazon dan mencairnya lapisan es di Greenland serta Antartika.

Harapan di Tengah 'Kelebihan Emisi'

Pejabat PBB menyampaikan kekhawatiran yang serupa. Kepala Iklim PBB, Simon Stiell, menekankan bahwa meskipun dunia hampir pasti akan melewati ambang batas tersebut, tujuan 1,5°C tetap harus dipertahankan.

Baca Juga: Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?

Konsep overshoot sendiri bertumpu pada asumsi bahwa setelah emisi gas rumah kaca berhasil ditekan mendekati nol, penyerap karbon alami seperti hutan dan lautan akan secara perlahan menyerap kembali polusi karbon dari atmosfer. Teknologi penangkapan karbon juga diharapkan bisa berperan, meskipun kapasitasnya saat ini masih jauh dari memadai.

“Tanpa penghilangan karbon dioksida dalam jumlah besar, mustahil untuk bisa mengelola skenario kelebihan emisi ini,” ujar Ottmar Edenhofer, Ketua Dewan Penasihat Ilmiah Eropa untuk Perubahan Iklim.

Kapan 'Bom Waktu' Ini Akan Meledak?

Ketidakpastian yang besar masih menyelimuti era ini. Para ilmuwan belum bisa memastikan kapan titik bahaya terbesar akan muncul. Yang jelas, dunia diperkirakan akan berada dalam zona bahaya ini selama beberapa dekade ke depan.

Analisis terbaru dari Climate Action Tracker memperkirakan bahwa dunia akan melewati batas 1,5°C sekitar tahun 2030. Suhu global diproyeksikan akan memuncak pada sekitar 1,7°C dan baru akan turun perlahan pada tahun 2060-an—itu pun jika seluruh negara melakukan penurunan emisi secara agresif.

Rockström mengingatkan bahwa peluang untuk bisa menghindari overshoot ini sepenuhnya sebenarnya masih terbuka satu dekade yang lalu. Namun, lambatnya tindakan global telah membuat kesempatan itu menghilang.

Load More