- Kesaksian marbot Masjid Jami Al-Muflihun mengenai suara ayah tiri, Alex Iskandar, menjadi petunjuk utama pengungkapan kasus pembunuhan Alvaro.
- Alex Iskandar, ayah tiri korban, dicurigai sebagai pelaku setelah suaranya terekam oleh saksi di lokasi hilangnya korban.
- Alvaro Kiano Nugroho (6) dibunuh di Bogor pada 7 Maret 2025 setelah dibujuk oleh ayah tirinya dari masjid.
Suara.com - Tabir pembunuhan keji yang menimpa Alvaro Kiano Nugroho (6) akhirnya tersingkap lewat sebuah kesaksian krusial yang datang dari tempat terakhir ia terlihat hidup, sebuah masjid.
Bukan wajah, melainkan suara ayah tirinya, Alex Iskandar, yang terekam jelas di ingatan seorang marbot, menjadi petunjuk utama yang membongkar sandiwara paling sadis seorang predator berkedok keluarga.
Di tengah duka yang menyelimuti keluarga, nenek Alvaro, Sayem (53), menceritakan kembali momen yang menjadi titik terang dalam penyelidikan.
Ia tidak pernah menyangka menantunya, yang selama ini dikenal baik, adalah dalang di balik hilangnya dan kematian cucu kesayangannya.
Kecurigaan justru menguat dari kesaksian marbot Masjid Jami Al-Muflihun, tempat Alvaro diculik.
Saat kejadian, sang marbot sedang sibuk menyiapkan takjil berbuka puasa dan tidak dapat melihat dengan jelas wajah pria yang menjemput Alvaro. Namun, ia sangat mengenali suaranya.
“Kemarin kan gak diduga-duga Alex sudah dibawa ke masjid, terus si marbod 'sudah gak kenal sama orangnya, suaranya saja' terus alex dipanggil sama polisi suruh ngomong,” ungkap Sayem saat ditemui di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Kesaksian sederhana namun kuat inilah yang akhirnya mematahkan alibi Alex. Suara yang sama, yang dulu digunakan untuk membujuk Alvaro, kini menjadi bukti tak terbantahkan di hadapan penyidik.
Sandiwara Keji Sang Ayah Tiri
Baca Juga: Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
Kekejaman Alex Iskandar tidak berhenti pada aksi pembunuhannya. Ia memainkan peran ganda dengan sangat meyakinkan, seolah ikut merasakan kehilangan yang mendalam.
Setelah Alvaro dinyatakan hilang pada 6 Maret 2025, Alex dengan wajah tanpa dosa ikut sibuk dalam pencarian.
Ia bahkan menjadi orang yang mengantar Sayem, mertuanya, untuk membuat laporan resmi kehilangan Alvaro di kantor polisi.
Tak hanya itu, Alex juga berpura-pura menyebar foto-foto bocah malang itu dan mencoba jalur supranatural untuk mempercepat penemuan, sebuah upaya manipulatif untuk mengalihkan semua kecurigaan darinya.
Keluarga semakin tidak percaya karena selama ini Alex dikenal sebagai pribadi yang baik. Namun di balik topeng itu, ia merencanakan penculikan dan pembunuhan yang dingin.
Momen tragis itu berawal saat Alvaro tengah asyik bermain bersama teman-temannya di masjid, menanti waktu berbuka puasa.
Berita Terkait
-
Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
-
Ayah Tiri Dalang di Balik Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Ternyata ini Motifnya
-
Kematian Alvaro Kiano Nugroho: Sang Kakek Ungkap Sikap Misterius Ayah Tiri yang Ternyata Pelaku
-
Sandiwara Licik Ayah Tiri Alvaro: Usai Membunuh, Pura-pura Cari 'Orang Pintar' hingga Lapor Polisi
-
Tiba di Jakarta, Ibu Kandung Jalani Tes DNA Penentu Identitas Kerangka Diduga Alvaro Kiano
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Palu MA Sudah Diketuk! Mario Dandy Kini Hadapi Total 18 Tahun Penjara, Akhir dari Segalanya?
-
Peradi SAI Soal KUHAP Baru: Polisi-Jaksa akan Lebih Profesional, Advokat Tak Lagi Jadi 'Penonton'
-
5 Poin Mengejutkan dari Rapor Akhir KTT Iklim COP30: Apa Saja yang Disepakati?
-
Tetapkan 3 Titik Berat Pengamanan, Menhan Sjafrie Ungkap Strategi 'Smart Approach' di Papua
-
Cak Imin Bicara soal Isu Pemakzulan di PBNU Usai Rapat, Nusron Wahid: Doakan Badai Cepat Berlalu
-
Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya Menguat, Begini Reaksi Nusron Wahid Soal Polemik Internal PBNU
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
-
Lima Petani Pino Raya Luka Berat Diduga Ditembak Keamanan Perusahaan Sawit! Begini Kronologinya
-
Ayah Tiri Dalang di Balik Pembunuhan Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan, Ternyata ini Motifnya