- Kepala BMKG menjelaskan penyebab banjir bandang dan longsor di Sumatera baru-baru ini kepada Komisi V DPR RI.
- Intensitas hujan akhir November sangat ekstrem, melebihi akumulasi hujan satu setengah bulan dalam sehari.
- Fenomena cuaca ekstrem ini dihubungkan dengan ancaman siklon tropis yang kini menjadi tantangan baru Indonesia.
Suara.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani, membeberkan penyebab utama bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera baru-baru ini.
Hal itu disampaikan Faisal dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/12/2025).
Ia menjelaskan, bahwa intensitas hujan yang turun pada akhir November lalu mencapai tingkat yang sangat ekstrem, bahkan setara dengan akumulasi hujan selama satu setengah bulan yang turun hanya dalam satu hari.
Faisal menunjuk data curah hujan di wilayah Aceh, khususnya Kabupaten Bireuen, yang mencapai angka fantastis pada periode 25 hingga 27 November.
"Nah, ini yang tadi disampaikan oleh Ketua Komisi V, bahwa tertangkap curah hujan pada 25 November, 26 November, hingga 27 November itu sampai hitam warnanya, itu sangat ekstrem. Bahkan tertinggi ada yang 411 mm per hari di Kabupaten Bireuen. Ini bahkan lebih tinggi dari hujan bulanan di sana, mungkin 1,5 bulan ya," ujar Faisal dalam rapat.
Ia mengatakan, kondisi tanah yang tidak sanggup menampung volume air yang begitu besar dalam waktu singkat menjadi pemicu utama bencana hidrometeorologi masif di wilayah tersebut.
"Jadi ini tumpah dalam satu hari dan bayangkan itu terjadi selama 3 hari. Nah ini yang menyebabkan bencana hidrometeorologi memang sangat masif terjadi karena tanah kemudian tidak mampu atau lahan tidak mampu dalam menahan tumpahan air hujan yang demikian banyak hingga terjadilah banjir bandang, longsor, dan banjir ya," jelasnya.
Selain di Aceh, kondisi serupa juga tercatat di Sumatera Utara. Faisal memperlihatkan data curah hujan di Kabupaten Langkat yang juga tergolong sangat berat.
"Ini di Sumatera Utara, kita bisa lihat bahwa ini sangat berat kejadiannya, ini sampai 390 mm per hari di Kabupaten Langkat," katanya.
Baca Juga: Banjir Sumatera: IDAI Soroti Krisis Air Bersih dan Lonjakan Penyakit Menular pada Anak
Lebih lanjut, Faisal menyoroti bahwa fenomena cuaca ekstrem ini berkaitan erat dengan siklon tropis.
Ia menegaskan bahwa Indonesia kini menghadapi tantangan baru di mana siklon tropis mulai menjadi ancaman nyata, meski sebelumnya dianggap tidak lazim di daerah tropis.
"Jadi yang memang kata kuncinya adalah siklon tropis ini bukan bencana yang lazim terjadi di daerah tropis, tapi inilah kejadian yang kita hadapi sekarang," ungkapnya.
Menyikapi perubahan pola bencana ini, BMKG bersama instansi terkait telah sepakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan nasional terhadap ancaman siklon tropis.
"Sehingga tadi dalam rakor di Kemendagri, kami bersama Kepala BNPP dan Basarnas itu mendapat arahan ya Pak ya, bahwa sudah saatnya Indonesia juga bersiaga terhadap bencana siklon tropis, tidak hanya bencana-bencana hidrometeorologi yang selama ini kita kenal," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
Terkini
-
Mendagri Minta Pemda Perkuat Sinergi Hadapi Potensi Bencana dan Momentum Nataru 2025
-
BMKG Waspadai Bibit Siklon, Ancaman Curah Hujan Tinggi dan Bencana Hidrometeorologi hingga Februari
-
Baru Dilantik, Sekda DKI Langsung Dapat PR Berat dari Ketua DPRD
-
Resmi Dilantik, Sekda DKI Baru Langsung Tancap Gas Urus Nasib APBD
-
KPK Periksa Mantan Dirjen Kemenaker Maruli Hasoloan Terkait Kasus RPTKA
-
5 Fakta Penjarahan Gudang Bulog Sibolga, Imbas Lambatnya Bantuan?
-
Bukan Pelawak Tapi Anak Petani, Dono Kasino Indro Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
-
Dampak Bencana Sumatra di Luar Dugaan, Gubernur Pramono Siapkan Bantuan Tambahan
-
Lantik Wali Kota Jakarta Barat Jadi Sekda DKI, Pramono Anung: Saya Butuh Administrator Ulung
-
Soal WNI Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong, Ketua MPR: Ke Depan Harus Ada Mitigasi