- RSUD Aceh Tamiang lumpuh total akibat banjir 3 meter; ruang farmasi penuh lumpur dan obat rusak. dr. Ilham menangis melihat kondisi tersebut.
- Sepekan pascabencana, RSUD belum berfungsi. Pembersihan ditargetkan selesai 9 Desember dengan dukungan tim gabungan dan Kemenkes.
- RSUD akan dijadikan rumah sakit sementara untuk korban banjir setelah fasilitas dibersihkan dan alat kesehatan dikirim dari Medan.
Suara.com - Banjir bandang setinggi lebih dari tiga meter yang menerjang Aceh Tamiang merusak hampir seluruh layanan publik, namun kerusakan paling memilukan terjadi di pusat layanan kesehatan utama wilayah tersebut, RSUD Aceh Tamiang.
Rumah sakit yang menjadi tumpuan ribuan warga itu lumpuh total dan tak dapat digunakan lagi hingga lebih dari sepekan sejak bencana terjadi pada Kamis (27/11).
Dalam sebuah rekaman yang ramai beredar di media sosial, kondisi di dalam RSUD tampak memilukan, lantai tertutup lumpur tebal, obat-obatan berserakan dan hancur, rak dan lemari di ruang farmasi roboh, sementara petugas harus menyusuri ruangan dengan sepatu bot yang tenggelam dalam kubangan tanah.
Bau lumpur bercampur obat yang rusak memenuhi ruangan, sebuah pemandangan yang tak pernah dibayangkan akan terjadi di tempat yang seharusnya menjadi ruang penyembuhan.
Salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit tersebut, dr. Ilham Syahputra, tak kuasa menahan tangis ketika melihat kondisi ruang instalasi farmasi yang biasanya rapi dan steril, kini berubah menjadi lautan lumpur dan serpihan obat yang tak lagi bisa dipakai.
Dalam suara serak menahan emosinya, ia berkata, “Ya Allah… rumah sakit itu akses vital di sebuah wilayah untuk kesehatan. Kalau rumah sakitnya mati atau lumpuh, kayak mana masyarakat di sekitar untuk berobat?.”
Ia mengatakan tak menyangkan jika RSUD Aceh Tamiang bisa separah ini. Sementara di luar sana, begitu banyak korban banjir bandang yang saat ini sakit.
“Aku sumpah nggak nyangka RSUD Aceh Tamiang tuh separah ini. Ini lumpuh total. Nggak bisa ngapa-ngapain. Obat-obatan berserakan, obat hancur… Ya Allah, di luar sana banyak kali orang sakit. Kami dari Medan bawa obat ke sini,” kata dia.
Hal ini seolah menjadi melainkan jeritan hati tenaga medis yang harus menyaksikan tempat mereka mengabdi berubah menjadi puing.
Baca Juga: Banjir Sumatera, Pengamat Desak Komisi IV Panggil Mantan Menhut Zulkifli Hasan
Dalam video yang diunggah, dr. Ilham terlihat menginjak lumpur tebal sambil mengangkat kardus-kardus obat yang telah terendam air bercampur tanah lumpur.
Pembersihan Dikebut dengan Dukungan Aparat Gabungan
Pemerintah daerah kini mengerahkan berbagai tim untuk mempercepat pembersihan RSUD. Bupati Aceh Tamiang, Armia Pahmi, menyebut proses pembersihan ditargetkan selesai pada Selasa (9/12).
“Pembersihan RSUD kami targetkan tiga hari selesai. Banyak tim gabungan yang membantu, semoga dilancarkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan pada Minggu (7/12/2025).
Meski bangunan dan fasilitas rusak berat, RSUD Aceh Tamiang tetap dipersiapkan sebagai rumah sakit sementara untuk menangani para korban banjir yang jumlahnya terus bertambah.
Tenaga kesehatan kini bekerja melawan waktu, membersihkan ruangan demi ruangan agar rumah sakit dapat kembali berfungsi meski dalam kondisi darurat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Menhub: 119,5 Juta Pemudik Siap Bergerak, Puncak Mudik Nataru Diprediksi H-1 Natal
-
Amarah Prabowo di Rapat Bencana: Bupati Umrah Saat Daerahnya Tenggelam
-
Perlindungan Anak di Medsos: Menkomdigi Tegaskan Sanksi untuk Platform, Bukan Orang Tua
-
Ratusan Korban Datangi Rumah Bos WO di Jaktim, Polisi: Situasi Sempat Memanas
-
DPR 'Sentil' Komdigi: Bantuan Triliunan Rupiah Pemerintah Jangan Kalah Viral dari Donasi Rp10 M!
-
Iqbal PKS Desak Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional: Jangan Hitung-hitungan dengan Rakyat
-
Perusahaan Didesak Alihkan Dana CSR untuk Korban Banjir, Tapi Jangan Ada Iklan Terselubung
-
Hari Ini KLH Panggil PT TPL hingga PTPN III Terkait Banjir di DAS Batang Toru
-
DPR RI Beberkan 'Jalan Pintas' Lengserkan Bupati Aceh Selatan: Kuncinya Ada di Tangan DPRD
-
Pilkada lewat DPRD Dapat Lampu Hijau Prabowo, Analis: Jangan Buru-buru