- Bupati Aceh Selatan Mirwan MS meminta maaf karena pergi umrah saat daerahnya terkena banjir, dan berjanji memulihkan kepercayaan publik.
- Inspektorat Kemendagri memeriksanya, sementara Presiden Prabowo meminta ia dicopot karena dinilai meninggalkan tugas.
- Mirwan berkomitmen menangani dampak bencana dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Suara.com - Bupati Aceh Selatan, Haji Mirwan MS, akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara terbuka setelah menuai kritik keras terkait keberangkatannya menunaikan ibadah umrah di saat wilayah yang ia pimpin tengah dilanda banjir dan longsor.
Dalam pernyataannya yang ia unggah di media sosial pada Selasa (9/12), Mirwan membuka video permintaan maafnya dengan nada rendah hati.
“Saya, Haji Mirwan MS selaku Bupati Aceh Selatan, dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan, keresahan, dan kekecewaan banyak pihak,” ujarnya dalam video di Instagram, seperti Suara.com kutip pada Selasa (9/12/2025).
Ia secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Republik Indonesia Haji Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Haji Tito Karnavian, Gubernur Aceh Haji Muzakir Manaf, serta seluruh masyarakat Aceh dan Indonesia.
“Kami menyadari bahwa kepergian kami di tengah musibah telah menimbulkan perhatian publik dan mengganggu stabilitas nasional,” lanjutnya.
Janji Menuntaskan Tugas Pasca Bencana
Dalam pernyataan lanjutan, Mirwan menegaskan komitmennya untuk kembali fokus menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Ia berjanji untuk turun langsung mengawal pemulihan pasca banjir di Aceh Selatan.
“Kami berjanji akan terus bekerja dengan penuh tanggung jawab terhadap Kabupaten Aceh Selatan pasca banjir, bekerja keras untuk memulihkan kepercayaan publik, dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” tegasnya.
Ia menutup pernyataan itu dengan doa agar Allah SWT memberikan petunjuk dan rahmat bagi seluruh masyarakat.
Baca Juga: Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
Di Tengah Pemeriksaan dan Teguran Presiden
Permintaan maaf ini hadir setelah Mirwan menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Kementerian Dalam Negeri pada Senin (8/12). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menilai pelanggaran etika dan tanggung jawab jabatan yang ditudingkan kepada sang bupati.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas penanganan bencana di Aceh pada Minggu (7/12), Presiden Prabowo Subianto secara tegas meminta Mendagri Tito Karnavian untuk mencopot Mirwan dari jabatannya.
Prabowo menilai tindakan meninggalkan daerah saat rakyat sedang membutuhkan adalah bentuk kelalaian berat.
“Kepala daerah yang kabur di tengah tugas selayaknya tentara yang desersi,” tegas Presiden.
Pernyataan Prabowo itu memperkuat sorotan publik terhadap Mirwan. Banyak pihak mempertanyakan prioritas seorang pemimpin daerah saat harus memilih antara tanggung jawab jabatan dan agenda pribadi meskipun kegiatan tersebut berupa ibadah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing