News / Nasional
Selasa, 09 Desember 2025 | 19:54 WIB
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid (dua dari kiri). (Suara.com/Faqih)
Baca 10 detik
  • Amnesty International Indonesia menemukan aparat melakukan kekerasan berlebihan saat aksi tolak tunjangan rumah DPR akhir Agustus 2025.
  • Bukti kekerasan aparat didapat dari 36 video dan wawancara korban selama periode krusial 25 Agustus hingga 1 September.
  • Protes tersebut mengakibatkan 1.036 korban kekerasan dan 4.194 demonstran ditangkap di 19 kota.

Hingga hari ini, Usman menyoroti tidak adanya langkah serius dari negara untuk mengusut tuntas serangkaian tindak kekerasan tersebut. Salah satu indikator utamanya adalah tidak dibentuknya tim gabungan pencari fakta (TGPF) independen.

“Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah gagal membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk menyelidiki penindakan kekerasan terhadap protes tersebut,” tandasnya.

Load More