- Habib Syakur menilai isu Dito Ariotedjo dan Davina Karamoy upaya pengalihan fokus dari bencana alam di Sumatra.
- Artis Davina Karamoy telah menyatakan kebingungannya, menunjukkan isu tersebut spekulasi liar tanpa dasar fakta jelas.
- Penyebaran isu tersebut dikritik sebagai taktik mengaburkan empati publik dari tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi.
Suara.com - Di saat ribuan warga di Sumatera berjuang melawan terjangan banjir dan longsor, ruang publik dihebohkan sebuah isu yang menyeret nama mantan Menpora Dito Ariotedjo dengan artis Davina Karamoy. Kondisi ini memicu reaksi dari Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi.
Habib Syakur menilai, isu tersebut tak lebih dari gosip murahan yang sengaja diembuskan untuk menenggelamkan empati dan perhatian publik dari tragedi kemanusiaan yang sesungguhnya, yakni bencana alam di Sumatra.
Menurutnya, ada pihak tak bertanggung jawab yang sengaja memainkan isu personal untuk mengalihkan fokus bangsa.
Ia menegaskan bahwa tuduhan yang beredar liar di media sosial itu tidak memiliki dasar fakta yang jelas. Bahkan, Davina Karamoy sebagai pihak yang terseret dalam isu tersebut sudah memberikan respons yang menunjukkan kebingungannya.
“Apa yang perlu diklarifikasi? Aku pun bingung,” ujar Davina, sebagaimana dikutip Habib Syakur.
Bagi Habib Syakur, pernyataan singkat dari Davina itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa isu yang digoreng hanyalah spekulasi liar. Sebuah gosip tanpa konfirmasi, tanpa bukti, dan tanpa kejelasan dari pihak-pihak yang dituduhkan.
“Ini pola lama. Ketika publik seharusnya fokus pada penderitaan rakyat akibat bencana di Sumatera, justru dimunculkan isu sensasional, gosip artis, dan tuduhan personal untuk mengaburkan empati publik,” kata Habib Syakur dalam keterangannya, dikutip Senin (15/12/2025).
Lebih jauh, ia melihat penyebaran isu semacam ini sebagai taktik yang tidak etis dan merusak kesehatan ruang publik. Mencampuradukkan gosip pribadi dengan menyeret nama pejabat negara tanpa bukti valid adalah sebuah bentuk pembunuhan karakter (character assassination) yang keji.
“Publik harus cerdas. Jangan sampai energi bangsa habis untuk isu murahan, sementara saudara-saudara kita sedang berjuang menghadapi banjir, longsor, dan dampak kemanusiaan lainnya,” ujar dia.
Baca Juga: Dihantam Isu Selingkuh Eks Menpora, Davina Karamoy Siap Tempuh Jalur Hukum?
Habib Syakur juga mengingatkan publik, khususnya umat Muslim, tentang ajaran fundamental dalam menerima informasi.
Ia menekankan pentingnya tabayyun atau verifikasi kebenaran sebelum menyebarkan sebuah berita. Ia pun mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur’an.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Ia juga menyoroti ayat lain yang melarang keras seseorang untuk mengikuti atau menyebarkan sesuatu yang tidak diketahuinya secara pasti.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra: 36)
Menguatkan argumennya, Habib Syakur turut mengutip sebuah hadis dari Rasulullah SAW yang mengingatkan betapa berbahayanya menyebarkan setiap informasi yang didengar tanpa disaring terlebih dahulu.
Berita Terkait
-
Dihantam Isu Selingkuh Eks Menpora, Davina Karamoy Siap Tempuh Jalur Hukum?
-
Buntut Isu Jadi Selingkuhan, Davina Karamoy Mendadak Dituduh Pasang KB Gara-Gara Ini
-
Dituduh Jadi Selingkuhan Eks Menpora, Davina Karamoy Terancam Kena Cancel Culture
-
Selain Davina Karamoy, Deretan Artis Ini Juga Sempat Terseret Rumor Menjadi Sugar Baby
-
Istri Dito Ariotedjo Anak Siapa? Ayah Niena Kirana Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar