- Satreskrim Polres Cilegon intensif memburu pelaku pembunuhan sadis anak 9 tahun pada Selasa (16/12/2025) di BBS III Cilegon.
- Penyidik telah memeriksa intensif delapan orang saksi kunci, termasuk keluarga dan warga sekitar lokasi kejadian perkara.
- Penyelidikan juga meliputi penelusuran CCTV dan menunggu hasil otopsi jenazah korban untuk mendapatkan bukti ilmiah akurat.
Suara.com - Tabir misteri masih menyelimuti kasus dugaan pembunuhan sadis yang menimpa seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di Kota Cilegon, Banten. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon kini bekerja maraton untuk memburu pelaku, salah satunya dengan memeriksa secara intensif delapan orang saksi kunci.
Peristiwa tragis yang terjadi pada Selasa (16/12/2025) ini mengguncang warga di lingkungan BBS III Nomor C5, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, yang merupakan lokasi tempat tinggal korban.
Anak yang malang tersebut ditemukan meninggal dunia dengan luka tusuk, memicu duka mendalam sekaligus keresahan di tengah masyarakat.
Untuk mengungkap benang merah peristiwa ini, tim penyidik langsung bergerak cepat dengan memanggil sejumlah orang yang dianggap mengetahui atau berada di sekitar lokasi kejadian pada saat-saat krusial.
Kepala Satreskrim Polres Cilegon, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yoga Tama, pada Rabu (17/12/2025), mengonfirmasi bahwa delapan orang telah dimintai keterangan untuk membantu proses penyelidikan.
Para saksi ini terdiri dari warga sekitar hingga pihak keluarga korban sendiri, yang keterangannya sangat vital untuk membangun kronologi peristiwa.
"Sebanyak delapan orang yang sudah diperiksa, termasuk warga sekitar," ujar Yoga sebagaimana dilansir Antara.
Menyisir CCTV dan Menanti Hasil Otopsi
Selain mengandalkan keterangan saksi, polisi juga menempuh jalur penyelidikan digital dan forensik. Menurut AKP Yoga Tama, pihaknya tengah menelusuri dan menyisir setiap rekaman kamera pengawas atau CCTV yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
Rekaman itu diharapkan dapat memberikan petunjuk visual mengenai aktivitas mencurigakan atau bahkan identitas pelaku.
Di sisi lain, penanganan awal di TKP langsung dilakukan secara steril untuk menjaga keaslian barang bukti. Polisi juga telah membawa jenazah korban untuk dilakukan visum dan proses otopsi guna mendapatkan bukti ilmiah yang akurat mengenai penyebab pasti kematian.
Hasil otopsi menjadi salah satu bukti paling krusial yang ditunggu penyidik. Dari sana, bisa diketahui detail luka yang dialami korban, perkiraan waktu kematian, hingga kemungkinan adanya jejak pelaku yang tertinggal di tubuh korban.
"Kita sedang menunggu hasil otopsi yang insyaallah hari ini sudah selesai dan sudah bisa keluar hasilnya," ujar Yoga.
Motif Pembunuhan Masih Jadi Teka-teki Besar
Hingga saat ini, teka-teki terbesar dalam kasus ini adalah motif di balik tindakan keji tersebut. Pihak kepolisian menegaskan belum bisa menyimpulkan apa pun terkait latar belakang pembunuhan karena proses penyelidikan masih berada di tahap awal dan sangat dinamis.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Polda Banten Ikut Turun, Buru Fakta di Balik Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Rob Rainer dan Istri Meninggal, Anak Kandung Dituding Jadi Pelaku Pembunuhan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
-
Mahfud MD Sebut Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Ijazah Jokowi, Ini Penjelasannya