- Bocah 9 tahun tewas dibunuh secara sadis di rumahnya di Cilegon.
- Korban alami 22 luka sebelum ditemukan oleh ayahnya yang dihubungi via telepon.
- Polisi masih mendalami motif pembunuhan, 7 saksi terdekat telah diperiksa.
Suara.com - Sebuah panggilan telepon panik menjadi firasat buruk bagi HM. Di seberang sana, suara putranya, E, bocah berusia 9 tahun, terdengar ketakutan, meminta tolong dari dalam rumah mereka sendiri di Komplek Perumahan Bukit Baja Sejahtera, Cilegon, Banten. Sambungan itu terputus, meninggalkan sang ayah yang sedang bekerja dengan kecemasan yang membuncah.
Merasa sang anak dalam bahaya besar, HM bergegas pulang. Namun, saat membuka pintu rumah, pemandangan yang menyambutnya adalah mimpi buruk setiap orang tua. Putranya yang masih duduk di kelas IV SD itu tergeletak bersimbah darah.
Tanpa pikir panjang, HM melarikan buah hatinya ke Rumah Sakit Bethsaida. Namun, takdir berkata lain. Nyawa E tak tertolong. Ia tewas setelah tubuh mungilnya dihujami puluhan luka senjata tajam pada Selasa, 16 Desember 2025 itu.
Perburuan Polisi di Balik Tembok Kemewahan
Tragedi ini terasa kian memilukan karena terjadi di sebuah perumahan mewah yang seharusnya memberikan rasa aman. Begitu laporan diterima, pihak kepolisian langsung bergerak cepat.
“Hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka akibat tusukan senjata tajam,” kata Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid.
Aparat gabungan dari Polsek dan Satreskrim Polres Cilegon segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencari setiap petunjuk yang mungkin ditinggalkan pelaku. Hingga kini, motif di balik pembunuhan keji ini masih menjadi misteri besar.
Penyelidikan difokuskan pada orang-orang terdekat korban. Kasie Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, menyebut sudah ada tujuh orang saksi yang dimintai keterangan, mulai dari saudara, kerabat, hingga asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman tersebut.
"Sementara saksi awal dalam peristiwa ini yakni saudara dari korban berinisial D,” jelas Firman.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
Meski begitu, polisi belum bisa menyimpulkan apa pun.
“Motif masih didalami dan belum diketahui,” tegas Sigit.
Brutalitas yang Meninggalkan 22 Luka
Brutalitas pelaku tergambar jelas dari hasil pemeriksaan jenazah. Total ada 22 luka ditemukan di sekujur tubuh mungil E. Sembilan belas di antaranya berasal dari senjata tajam, sementara tiga lainnya akibat hantaman benda tumpul.
“Ada 22 luka, 19 luka kekerasan benda tajam dan 3 kekerasan benda tumpul,” ucap Sigit. Luka-luka mengerikan itu tersebar di berbagai bagian tubuh, termasuk di leher.
Hingga saat ini, senjata yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa E belum ditemukan. Polisi juga masih menyelidiki apakah ada barang berharga yang hilang dari rumah tersebut, untuk mencari kemungkinan motif perampokan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah