News / Nasional
Minggu, 21 Desember 2025 | 16:44 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) meninjau rencana pembangunan jembatan gantung Sungai Gomo di Desa Sifalago Gomo, Kecamatan Boronadu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara, Minggu (21/12/2025). (ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Wakil Presiden)
Baca 10 detik
  • Wapres Gibran meninjau langsung warga Desa Sifalago Gomo pada Minggu (21/12/2025) mendesak pembangunan jembatan gantung.
  • Realisasi jembatan di atas Sungai Gomo menjadi prioritas guna menjamin keselamatan dan akses pendidikan ratusan siswa.
  • Pembangunan harus ditangani terpadu memperhatikan geografi untuk memastikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

Suara.com - Nasib ribuan warga, termasuk ratusan siswa sekolah di Desa Sifalago Gomo, Nias Selatan, yang setiap hari harus menantang maut menyeberangi Sungai Gomo, mendapat perhatian serius dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Saat meninjau langsung lokasi pada Minggu (21/12/2025), Gibran meminta agar rencana pembangunan jembatan gantung di atas sungai tersebut tidak lagi ditunda-tunda.

Wapres Gibran menekankan bahwa realisasi jembatan ini harus menjadi prioritas utama dan mendesak untuk segera dieksekusi.

"Saya telah meminta rencana pembangunan jembatan tersebut segera ditindaklanjuti secara terpadu," ujar Gibran dalam keterangannya sebagaimana dilansir Antara.

Pembangunan jembatan ini, menurut Gibran, bukan sekadar proyek infrastruktur biasa, melainkan sebuah urat nadi vital yang akan menjamin keselamatan warga, menjaga keberlangsungan akses pendidikan bagi anak-anak, serta memutar roda aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

Kondisi Sungai Gomo yang debit airnya sering tak terduga menjadi momok menakutkan bagi warga. Gibran menilai, pembangunan jembatan gantung adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi.

Akses yang sangat terbatas dan penuh risiko telah berulang kali mengganggu aktivitas harian masyarakat di wilayah tersebut, terutama saat musim penghujan tiba.

Fakta di lapangan menunjukkan betapa krusialnya jembatan ini. Gibran menuturkan bahwa sekitar 60 persen siswa SMKN 1 Boronadu tinggal di seberang Sungai Gomo.

Setiap hari, perjalanan mereka menuju sekolah sangat bergantung pada "mood" alam, sebuah pertaruhan yang seharusnya tidak dialami oleh para generasi penerus bangsa.

Baca Juga: Gibran ke Korban Bencana Aceh: Tunggu ya, Kami Pasangkan Starlink

Ketika Sungai Gomo meluap, dampaknya bisa sangat parah. Sedikitnya empat desa berpotensi terisolasi total dari akses utama, melumpuhkan segala aktivitas dan membuat warga terkurung di wilayah mereka.

Dalam peninjauannya, Wapres Gibran juga memberikan catatan teknis. Ia menekankan perlunya penanganan pembangunan jembatan dilakukan secara terpadu dengan memperhatikan secara detail kondisi geografis dan aspek keselamatan tingkat tinggi.

Tujuannya agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara nyata dan berkelanjutan oleh masyarakat.

"Sehingga kehadiran negara benar-benar dirasakan masyarakat," kata Gibran.

Kunjungan Gibran ke Kabupaten Nias Selatan pada Minggu ini merupakan bagian dari agenda kerjanya di Provinsi Sumatera Utara.

Fokus utamanya adalah memastikan percepatan pembangunan infrastruktur, pemerataan layanan dasar, serta penanganan wilayah yang terdampak bencana.

Load More