- Menteri PPPA Arifah Fauzi menyarankan penumpang wanita memanfaatkan fitur KAI Female Seat Map saat perjalanan luar kota.
- Kunjungan dilakukan Menteri di Stasiun Pasar Senen Jakarta pada Selasa (23/12/2025) terkait kesiapan mudik Nataru.
- Masyarakat diimbau melapor melalui layanan SAPA 129 jika mengalami kekerasan atau pelecehan selama perjalanan mudik.
Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, sarankan penumpang perempuan manfaatkan fitur KAI Female Seat Map yang tersedia di sejumlah kereta luar kota.
Arifah berpandangan, fitur tersebut bisa membuat perempuan lebih nyaman selama di perjalanan.
"Fitur tempat duduk untuk perempuan bisa memilih dengan sesama perempuan ini sangat responsif gender, sangat ramah perempuan. Ini sangat jadi solusi agar perempuan nyaman karena rata-rata perjalanan panjang dan pada malam hari," kata Arifah saat meninjau aktivitas mudik Nataru di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Selain memastikan ketersediaan fasilitas, Menteri PPPA juga meninjau kesiapan operasional, termasuk pemeriksaan kesehatan pengemudi bus menjelang Nataru.
Langkah ini dinilai penting untuk menjamin keselamatan perjalanan pemudik, mengingat pengemudi memiliki peran penting dalam memastikan keamanan selama perjalanan jarak jauh.
“Perlindungan perempuan dan anak di ruang publik, termasuk terminal dan stasiun merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, kami mendorong seluruh penyedia jasa transportasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan serta memperkuat sistem pengawasan selama masa mudik,” kata Arifah.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya perempuan, agar meningkatkan kewaspadaan selama perjalanan mudik. Pemudik diminta tidak ragu melaporkan jika melihat atau mengalami tindak kekerasan maupun pelecehan melalui layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA 129) yang dapat diakses melalui hotline 129 atau WhatsApp 08111-129-129.
“Kami juga berharap operator moda transportasi dan pengelola terminal maupun stasiun dapat menyediakan media informasi serta melakukan sosialisasi secara gencar, baik melalui media teks maupun pengumuman rutin lewat pengeras suara, sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual,” pinta Arifah.
Baca Juga: Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
Terkini
-
Natal Dijaga Ketat, Brimob Sterilisasi Total Gereja Katedral Jakarta
-
Komisi VIII Dorong Percepatan Revisi UU Kebencanaan Usai Banjir Sumatera, Peran BNPB Bakal Diperkuat
-
Polisi Periksa Pemilik Email Pengirim Pesan Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok, Apa Motifnya?
-
Misteri Sosok Kamila Hamdi: Identitas Asli atau Akun Retasan di Balik Teror Bom 10 Sekolah di Depok?
-
Misteri Isi Email Teror Bom 10 SMA di Depok: Ada Nama Kamila Luthfiani, Ngaku Korban Perkosaan
-
Prabowo Mau Tata Ulang Kota, DPR: Perlu Tangan Besi Lawan Cengkeraman Pengusaha
-
Pemerintah Targetkan Sampah Bantargebang Hilang 2 Tahun, Pramono Tinggal Tunggu Arahan Bangun PLTSa
-
Panglima TNI Rotasi 187 Perwira Tinggi, Mayoritas dari Angkatan Darat
-
Saksi Sebut Pertamina Gunakan Kapal Jenggala Bango karena Stok Gas Kritis
-
Ancaman Wabah Mengintai Pengungsi Bencana Sumatra, Pakar Ingatkan Risiko ISPA hingga Kolera