Pasar mobil komersial turun jauh selama lima bulan pertama 2016. Kondisi ekonomi yang belum membaik. Kredit macet ditunjuk sebagai biang keladi penurunan tersebut.
Data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menunjukkan, transaksi jual-beli mobil-mobil niaga pada Januari-Mei 2016 merosot 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dari 134.808 unit ke 98.989 unit.
"Pasar mobil komersial turun karena yang paling sensitif terhadap kondisi ekonomi adalah komersial. Makanya, begitu kondisi ekonomi enggak bagus, yang paling pertama turun adalah segmen komersial," kata Executive Coordinator Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor Rokky Irvayan di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Rokky, melesunya pasar kendaraan komersial sudah dimulai sejak tahun lalu. Segmen truk menjadi yang pertama terkena.
"Pada tahun ini, giliran mobil niaga ringan (light commercial vehicle/LCV) mengikuti," sambungnya.
Operating General Manager MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Irwan Kuncoro mengatakan, kondisi ekonomi yang belum membaik mengakibatkan tingkat non performing loan atau kredit macet meningkat. Perusahaan-perusahaan leasing pun makin ketat menyeleksi calon konsumen sehingga penjualan terhambat.
"Yang paling kena dampak dari kondisi ekonomi, kredit macet, dan leasing yang makin ketat adalah pasar mobil komersial," tandas Irwan.
Marketing and Customer Relation Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso mengungkapkan kredit macet melanda semua produsen kendaraan niaga. "Semua juga begitu, tidak ada yang spesifik terkena."
Sejak tahun lalu, perlambatan ekonomi global memang terjadi, termasuk di Indonesia. Pada 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di bawah 5 persen, dengan harga komoditas yang buruk, permintaan ekspor mengecil, dan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah fluktuatif.
Adapun pada 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan di level 5,1 persen. Harga komoditas, yang disebut-sebut paling mempengaruhi daya beli konsumen mobil di Indonesia, masih belum membaik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Liburan Bawa Mobil? Ini Biaya Nyebrang dari Jawa ke Merak yang Wajib Kamu Tahu!
-
4 Perbedaan Kunci Satria Pro vs F150 untuk Kamu yang Galau Pilih Ayago Suzuki Terbaru Ini
-
Yamaha Aerox Makin Was-Was! Motor Matic Honda Terbaru Tampil Ganas
-
Liburan ke Bali Bawa Mobil? Ini Daftar Harga Tiket Kapal Terbaru Jawa-Bali plus Tips Anti Ngantre
-
7 Motor yang Bisa Ngecas HP untuk Ojol, Fitur Power Charger Aman
-
Mitsubishi Elevance Concept: Calon Penerus Pajero dengan Teknologi PHEV 4WD
-
5 Mobil Listrik Desain Sporty untuk Kaum Muda, Tetap Stylish dan Trendi di Jalanan
-
Update Harga Suzuki Satria F150 Bekas November 2025: Lebih Murah dari Honda BeAT, Mulai Rp10 Jutaan
-
5 Mobil Listrik Seharga Harley Davidson yang Sporty dan Canggih
-
7 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Motor Bebek yang Murah Perawatan