Suara.com - Toyota memperkenalkan C-HR hybrid di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 bukan tanpa maksud. C-HR bakal menjadi awal petualangan mobil-mobil hibrida Toyota di Indonesia pasca regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) diterbitkan.
C-HR diintroduksi Toyota di hari pembuka GIIAS 2017, Kamis (10/8/2017) di Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tangerang. GIIAS 2017 sendiri berlangsung hingga 20 Agustus mendatang.
C-HR berada di panggung bersama dengan dua model baru yang diluncurkan Toyota, Voxy dan Fortuner TRD Sportivo.
"Hari ini C-HR hibrida kita tunjukkan dan itu berarti akan kita luncurkan, pasti," kata Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor Fransiskus Soerjopranoto pascaacara peluncuran dan perkenalan ketiga model tersebut.
Ia kemudian mengakui bahwa C-HR hybrid bakal menjadi mobil hibrida pertama di Indonesia. Peluncurannya sendiri menunggu regulasi LCEV, yang mengatur insentif pajak untuk mobil-mobil berteknologi ramah lingkungan, diteken oleh pemerintah.
"Kita inginnya (meluncurkan C-HR) tahun ini, tapi selambat-lambatnya kuartal satu tahun depan," tandas Soerjopranoto.
Pasalnya, jika diluncurkan saat ini, banderolnya akan menjadi tinggi. Sebagai dampaknya, volume penjualannya pun akan menjadi lebih sedikit.
Soerjopranoto mencontohkan harga jual C-HR tipe mesin 1.8 l hibrida. Tanpa insentif pajak, harganya paling tidak Rp500-600 juta untuk varian terbawah.
Seberapa rendah harga tersebut bisa turun amat tergantung skema insentif pajak dari pemerintah di dalam regulasi LCEV.
Baca Juga: Toyota C-HR Hybrid Temani Voxy dan Fortuner TRD Sportivo di GIIAS
"Pemerintah saat ini sedang exercise. Tanggal 11, kan, ada seminar juga dari Kementerian Keuangan. Kami akan lihat skemanya ke arah mana dan itu akan tentukan harga kendaraannya," paparnya.
Ada tiga pilihan spesifikasi mesin C-HR yang saat ini sedang dipelajari Toyota yaitu mesin bensin 1.5 l hibrida, 1.8 l hibrida, serta mesin konvensional 1.2 l turbo. Soerjopranoto mengatakan, di Indonesia, C-HR kelak memiliki opsi mesin konvensional maupun hibrida.
Adapun tipe mesin lainnya, mesin bensin konvensional 2.0 l, tidak disebutkan oleh Soerjopranoto sehingga kemungkinan tidak akan dipasarkan di Tanah Air.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
5 Pilihan Motor Honda yang Mirip Vespa untuk Mahasiswa: Desain Retro, BBM Irit
-
5 Motor Matic Bekas dengan Bagasi Lega, Paling Oke untuk Kurir Makanan
-
5 Mobil Listrik yang Mudah Diparkir: Mulai Rp180 Jutaan, Klop Buat Pengemudi Pemula
-
SUV China Bikin Geger, Spek Gahar dan Ada Shower Biar Segar
-
Terpopuler: Nissan Juke Bangkit dari Kubur, Motor Berbagasi Lega Cocok untuk Belanja
-
5 Mobil Bekas Eropa Irit untuk Pencinta Brand, Budget ala Kelas Menengah
-
5 Skuter Matic Bekas dengan Bagasi Lega untuk Belanja Ibu Rumah Tangga
-
4 Motor Honda Mirip Vespa: Gaya ala Sultan, Dompet Tetap Aman
-
Perbandingan Dua Mobil PHEV Asal China yang Tawarkan Efisiensi Tanpa Tinggalkan Performa
-
Berapa Pajak Honda BeAT November 2025? Segini Biaya Tahunan untuk Tipe Termurah