Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengharapkan para pabrikan roda empat di Indonesia sudah mampu merakit mobil hibrida dan mobil listrik di Indonesia pada 2022.
Sebelum itu, pemerintah akan memperbolehkan mereka mengimpor utuh mobil hibrida atau listrik.
Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, mengingatkan kembali bahwa pemerintah telah menargetkan mobil hibrida dan listrik menyumbang 20 persen dari total penjualan roda empat di Indonesia pada 2025.
Volume penjualan mobil di Nusantara pada 2025 diperkirakan sudah mencapai 2 juta unit.
Jika begitu, transaksi jual-beli mobil hibrida dan listrik pada tahun tersebut ialah 400 ribu unit.
"Pak Menteri Perindustrian (Airlangga Hartarto) bilang 2025 segitu (penjualan mobil hibrida dan listrik). Jadi, ya, pada 2022 harusnya sudah bisa dilokalisasi. Jadi, paling tidak, lima tahun dari sekarang," ucap Putu usai seremoni penutupan Gaikindo Indonesia International Auto Show 2017, akhir pekan lalu di Serpong, Tangerang.
Pemerintah sendiri saat ini sedang menggodok regulasi low carbon emission vehicle (LCEV).
Peraturan ini bakal mengatur insentif pajak, seperti pengurangan atau pembebasan bea masuk dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM), bagi mobil-mobil berbahan bakar alternatif.
Putu mengatakan, tujuan akhir regulasi LCEV ialah mobil listrik. Namun, sebagai transisi, pemerintah akan memberi jalan bagi mobil hibrida yang tidak memerlukan stasiun pengisian daya listrik.
Baca Juga: Indonesia Impor Toyota C-HR Hibrida
Mobil hibrida menggabungkan antara mesin konvensional dengan motor listrik plus baterai ion-lithium.
Pada teknologi hibrida, baterai ion-lithium bisa diisi dayanya oleh mesin konvensional atau dengan steker listrik rumahan.
Putu menjelaskan, sebelum mewajibkan lokalisasi produksi mobil-mobil hibrida dan listrik, pihaknya akan memperbolehkan pabrikan untuk terlebih dahulu mengimpornya secara utuh dari luar negeri (completely built-up/CBU).
"CBU yang diberikan fasilitas adalah CBU yang punya komitmen membangun industri di sini, yang dalam beberapa tahun bakal melakukan perakitannya di sini," ungkap Putu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB