Suara.com - Uber, perusahaan penyedia jasa transportasi online, sedang diperiksa oleh pihak berwenang di Amerika Serikat karena diduga telah melakukan penyuapan di negara-negara lain tempatnya beroperasi, termasuk di Indonesia.
Seperti diwartakan Bloomberg, Rabu (20/9/2017), Kementerian Kehakiman AS telah menyelidiki kemungkinan adanya tindak pidana yang dilakukan Uber di sejumlah negara Asia, termasuk Cina, India, Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan.
Di Indonesia, Uber diduga telah menyuap oknum kepolisian terkait izin lokasi salah satu kantornya di Tanah Air. Uber disebut memiliki sebuah kantor di Jakarta, yang bertugas untuk berhubungan dengan para pengemudinya di Tanah Air.
Tetapi menurut kepolisian, kantor ini berlokasi di luar zona khusus untuk bisnis. Jadi agar kantor itu tak diusik oleh penegak hukum, seorang pegawai Uber memutuskan untuk menyuap oknum polisi. Suap diberikan beberapa kali, tetapi dalam jumlah kecil.
Aliran dana suap itu, demikian informasi yang diperoleh Bloomberg dari sumbernya, tercatat dalam laporan pengeluaran pegawai tersebut. Dalam laporan itu, dana itu disebut sebagai pembayaran kepada otoritas lokal.
Uber belakangan memecat pegawai yang dimaksud.
Alan Jiang, pejabat pemimpin unit bisnis Uber di Indonesia yang menerima laporan pembayaran tersebut juga diberi sanksi dan kini telah mundur dari Uber. Ia telah dihubungi oleh Bloomberg, tetapi menolak untuk berkomentar.
Sementara di Malaysia, Uber diselidiki terkait donasi senilai puluhan ribu dolar ke Malaysian Global Innovation and Creativity Centre, sebuah wadah bagi pengusaha lokal yang disokong oleh pemerintah.
Lalu di India, Uber diduga melakukan pelanggaran karena salah satu petinggi Uber, Eric Alexander, diketahui memegang laporan kesehatan dari seorang korban pemerkosaan selama beberapa bulan pada 2015 silam.
Terkait operasinya Cina dan Korea Selatan, Uber juga diperiksa meski belum diketahui jelas apa kasusnya. (Bloomberg)
Berita Terkait
-
Viral Layanan 'Uber Unta' di Dubai Bikin Heboh Netizen, Benar atau Settingan?
-
Sopir Pakai Aplikasi Mod: Tarif Taksi Online Naik Drastis, Perusahaan Rugi Bandar
-
Denda Rp5 Triliun! Uber Dihukum Gara-gara Data Pengemudi Eropa Bocor ke AS
-
Bermodal Catatan Kecil di Tas Makanan Pelanggan, Driver Uber Eats Berhasil Wujudkan Pernikahan Impian
-
Momen Tak Terduga di Taksi Online, Dua Sahabat Ini Dipertemukan Kembali usai Puluhan Tahun Terpisah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Polytron Fox 200 vs Fox S: Mana yang Lebih Worth It?
-
Rahasia Terbongkar: Cara Ampuh Deteksi Mobil Bekas Banjir dan Tabrakan sebelum Beli!
-
Viral Rombongan Klub Motor Stop Bus di Turunan, Pahami Aturan Touring Ini atau Siap-Siap Dipidana
-
Pegadaian Syariah vs BSI OTO: Simulasi Kredit Kendaraan Syariah, Pilih Mana yang Lebih Murah?
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan di Surabaya, Nomor 2 Bikin Tergoda
-
5 Motor Listrik yang Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian: Pilihan Anak Muda, Siap Gaspol
-
Cari Mobil Bekas Murah? Ini Rekomendasi Rp50 Jutaan di Semarang
-
Bergabung dengan Sejumlah Merek Otomotif Asal China, Geely Memulai Perakitan Lokal di Indonesia