Suara.com - Renault tidak ingin masuk lagi ke Amerika Serikat karena lebih melihat Cina serta Rusia sebagai pasar yang lebih mungkin mereka masuki, kata Chairman of The Board Nissan-Renault-Mitsubishi, Carlos Ghosn.
"Saya tidak memikirkan hal tersebut (Renault kembali ke AS), tidak ada kemungkinan itu terjadi di rencana jangka menengah kami. Prioritas terbesar bagi Renault di rencana jangka menengah kami adalah Cina dan Rusia," ucap dia, seperti diwartakan Automotive News belum lama ini.
Rencana jangka menengah yang dimaksud ialah target mencapai penjualan total 14 juta unit untuk Nissan, Renault, dan Mitsubishi pada 2022. Sebanyak 9 juta unit di antaranya akan berbagi empat platform yang sama milik aliansi.
Aliansi juga berencana meluncurkan hingga 12 mobil listrik hingga 2022.
"Renault akan menjual 70 ribu unit di Cina tahun ini dan 550 ribu unit di akhir rencana (2022). Sementara, di Rusia, Renault harus memastikan mereka fokus memanfaatkan pemulihan ekonomi negara itu," tukas Ghosn.
Adapun alasan Renault ogah balik lagi ke AS, menurut Ghosn, adalah karena aliansi sudah memiliki 'mesin pertumbuhan' yang cukup sehingga tak perlu menambahnya lagi. Terlebih, Nissan dan Mitsubishi sudah menjual kendaraan dengan jumlah cukup banyak bagi aliansi di AS.
"Masuk AS dan menjual beberapa mobil saja gampang. Tapi (untuk menjual banyak) dibutuhkan strategi produk dan pemasaran yang benar-benar mumpuni. AS adalah pasar yang amat kompetitif," ujarnya.
Ghosn menyebutkan bahwa bagi aliansi, ada tiga pasar yang akan menjadi andalan utama menuju rencana menjual 14 juta unit di 2022. Ketiga pasar itu ialah Cina, Rusia, plus Brazil.
"Itu (penjualan 14 juta unit di 2022) tidak datang dari AS. AS hanya berkontribusi sebagian dan bukan dalam jumlah relatif besar. Bukan juga dari Eropa karena di sana pasar akan stabil. Kebanyakan penjualan kami bakal datang dari Cina," tegasnya.
Baca Juga: Pemerintah Prancis Jual Hampir Rp19 Triliun Sahamnya di Renault
"Faktor besar kedua adalah dua negara yang akan segera pulih perekenomiannya. Dua negara tempat kami berinvestasi beberapa tahun belakangan ini yaitu Rusia dan Brazil," sambungnya.
Berita Terkait
-
Cina Rakus Mobil Listrik, Bisa Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini
-
Soal Mobil Listrik, Nissan: Impor CBU Dulu, Biar Lebih Cepat
-
Truk Listrik Tesla Bisa Tempuh 804Km dalam Kondisi Muatan Penuh
-
Mobil Listrik Nissan Note e-Power Dijajal Menperin Airlangga
-
Pemerintah Prancis Jual Hampir Rp19 Triliun Sahamnya di Renault
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan Berisiko Tinggi
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Terungkap! Arti Sebenarnya di Balik Kode KLX Kawasaki yang Melegenda
-
Toyota Tegaskan Sistem Otomatisasi Pabrik Tak Hapuskan Posisi Tenaga Kerja Manusia