Suara.com - Pabrik Mitsubishi di Indonesia termasuk salah satu yang sudah mempekerjakan robot canggih, meski penggunaannya masih terbatas. Merek kendaraan asal Jepang ini mengatakan, seberapa besar penambahan porsi robot dan pengurangan buruh di masa depan tergantung pada perkembangan upah buruh di Tanah Air.
Pabrik Mitsubishi di Indonesia beroperasi secara resmi sejak April 2017. Di dalam acara kunjungan media pada Rabu (7/2/2018), dijelaskan bahwa pabrik bernilai Rp7,5 triliun dan berkapasitas produksi 160.000 unit per tahun itu menggunakan robot di berbagai sektor perakitan, seperti di pengepresan (stamping), pengecatan, dan welding (pengelasan).
Pengepresan dilakukan oleh empat robot (satu robot 2.000 ton dan tiga lainnya 1.000 ton) yang sepenuhnya otomatis dan punya produktivitas tinggi. Sementara, pengecatan bodi mengandalkan tangan-tangan robot yang menempel di dinding.
"Pada bagian welding, rasio pengerjaan oleh robot mencapai 40 persen," kata Presiden Direktur PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), Takao Kato, saat melakukan presentasi.
Rasio tersebut, ucap Kato, kurang-lebih sama dengan pabrik Mitsubishi di Thailand. Di sisi lain, pabrik mereka di Jepang malah sudah memiliki rasio 95 persen.
Pada tahap perakitan (assembly), pengerjaan oleh robot hanya terdapat pada pemasangan sealant kaca depan. Otomatisasi terjadi antara lain di perpindahan bodi mobil oleh Tatami Conveyor yang mampu bermanuver di sudut kecil dan kehadiran Automated Guide Vehicle (AGV) yang membawa suku cadang secara otomatis dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan di jalur bermagnet.
Pabrik yang dibangun untuk merakit Pajero Sport (kapasitas produksi 30 ribu unit, dirakit mulai April 2017), Xpander (80 ribu unit, September 2017), plus Colt L-300 (30 ribu unit, 2018) tersebut masih memiliki tenaga kerja manusia berjumlah 3.000 orang.
"Tentu ini berhubungan dengan upah buruh di Indonesia. Jika upah buruh di Indonesia meningkat terus, kami mungkin akan menambah rasio otomatisasi," tandas Kato.
Kementerian Perindustrian sendiri beberapa waktu belakangan lantang mengumandangkan industri manufaktur untuk mengaplisikan "Industry 4.0" di Indonesia demi peningkatan daya saing. "Industri 4.0" mengacu pada peningkatan otomatisasi, machine-to-machine, komunikasi human-to-machine, serta artificial intelligence dalam proses produksi.
Nantinya, tenaga kerja yang dibutuhkan dalam "Industry 4.0" adalah mereka dengan keahlian khusus dan spesifik terutama di bidang Information Communication Technology.
Berita Terkait
- 
            
              Alternatif Mitsubishi Destinator, 4 Mobil Tangguh dengan Harga Lebih Murah Rp100 Jutaan
 - 
            
              Innova Zenix dan Destinator Mulai Ramai di Jalan: Ini Opsi Alternatif yang Anti Mainstream
 - 
            
              Mitsubishi Destinator Penggerak Roda Apa? Ini 3 Kelebihannya
 - 
            
              Mitsubishi Destinator Pakai BBM Apa? Pertalite Haram, Ini yang Cocok
 - 
            
              5 Mobil Alternatif Avanza untuk Kamu yang Bosan Jadi 'Sejuta Umat', Lebih Gagah dan Super Nyaman
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              4 Mobil untuk Keluarga Muda yang Benci Parkiran Sempit, Dapat Sensasi Alphard Harga Merakyat
 - 
            
              6 Mobil Bekas Matic Harga Rp60 Jutaan dengan Mesin Bandel, Saingan Berat Suzuki Swift
 - 
            
              Saat Indonesia Sibuk Etanol, Suzuki Siapkan Motor yang Bahan Bakar Bikin Nampol
 - 
            
              Alternatif Mitsubishi Destinator, 4 Mobil Tangguh dengan Harga Lebih Murah Rp100 Jutaan
 - 
            
              Bukan Hybrid atau Listrik, Suzuki Pilih Jalan Radikal pada Mobil Barunya
 - 
            
              JETOUR Resmikan Showroom Baru di Bekasi, Perluas Jangkauan di Area Jabodetabek
 - 
            
              Update Harga Honda BeAT November 2025, Si Irit yang Makin Canggih
 - 
            
              Saudara Denza D9 Siap Bikin Minder Alphard Hari Ini 4 November 2025, Spesifikasinya Ngeri
 - 
            
              5 Mobil Bekas Legendaris Tangguh Rp 50 Jutaan, Cocok Buat Bepergian Jauh
 - 
            
              5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Kawasaki Ninja yang Gagah dan Sporty