Suara.com - Kejadian pasangan bermotor di Jalan Letnan Soetopo, Serpong, Tangerang Selatan tanpa mengenakan helm, tidak dilengkapi surat-surat berkendaraan, dan saat diperiksa Polisi si lelaki menumpahkan emosi dengan cara merusak motor, menjadi viral pada Kamis (7/2/2019).
Apa kata dunia? Tepatnya sektor otomotif yang senantiasa memberikan apresiasi terhadap tunggangan, kendaraan konsep, bahkan melahirkan komunitas pencinta kendaraan, sampai cabang olah raga otomotif?
Reaksi pertama adalah kasihan si motor. Ia adalah wahana transportasi yang siap mengantar pengguna ke manapun. Itulah fungsi utamanya. Kemudian, motor adalah media untuk dijadikan sasaran modifikasi, bukan luapan emosi.
Reaksi kedua, setelah menyimak kejadian viral merusak motor itu, mari telaah dari sudut pandang beberapa pakar.
David Narang, PhD, seorang psikologi di klinik Santa Monica, California, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Health.com menyatakan bahwa melakukan aktivitas yang melibatkan benda-benda otomotif saat emosi hendaknya tidak dilakukan.
"Dalam kondisi emosi yang buruk, kemampuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, semisal mengemudi akan membahayakan diri sendiri maupun sekeliling," paparnya.
Berdasar beberapa riset yang dilakukan, David Narang yang pernyataannya juga dikutip Time dari Health.com menyatakan bahwa kemarahan membuat pengemudi berada dalam risiko tinggi untuk mengalami hal yang mencelakakan diri sendiri dan pihak lain.
"Saat marah, Anda berada dalam kondisi siap menyerang, sehingga bukan saat yang tepat untuk berada di dekat kendaraan, apalagi mengemudikannya," tandasnya.
Dan yang terpenting, "Dalam kondisi emosi, kemarahan membuat seseorang berada dalam kondisi gelap mata (tunnel vision, hanya seperti lorong gelap). Tidak mampu mengamati sekeliling, mulai sosok manusia, sampai kendaraan yang datang dari arah berlawanan."
Baca Juga: Jasad Pesepak Bola Emiliano Sala Ditemukan
Sementara Nancy Wurtzel, dalam datingdementia.com menyebutkan bahwa menurut survei nasional Amerika Serikat 2015 yang dilakukan NBC, majalah Survey Monkey dan Esquire, setengah dari seluruh penduduk negeri itu menyatakan bahwa mereka lebih sering marah-marah dibandingkan setahun silam.
Beruntung, individu-individu tadi mampu memoderasi emosi mereka yang intens, memproses perasaan mereka, dan menempatkan kemarahan secara perspektif dan kemudian melepaskannya.
"Atau dengan kata lain, mereka tidak membiarkan kemarahan membara dan menghabiskan masa depan mereka," ulas Nancy Wurtzel.
Toh di sisi lain, ada sosok-sosok yang tidak mampu melepaskan amarah dan disandera oleh kemarahan yang tidak terselesaikan. Jika tidak dilepaskan, perasaan beracun ini bisa tertanam dan akhirnya memengaruhi hubungan pribadi serta profesional, juga kesehatan mental maupun fisik.
"Kalau sudah begini, taruhannya adalah tubuh dan otak yang akan membayar luapan kemarahan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Cara Mengurus Duplikat STNK dan BPKB yang Hilang Akibat Bencana Alam
-
5 Rekomendasi SUV Rp80 Jutaan Terbaik, Ground Clearance Tinggi Cocok untuk Berpetualang
-
Pilihan Mobil Keluarga untuk Liburan Akhir Tahun, Dijamin Muat Banyak
-
Terpopuler: Harga Xenia RWD Generasi Terakhir Berapa? Rekomendasi Motor 2 Tak Cocok untuk Dikoleksi
-
Bolehkah Suzuki Ertiga Diesel Pakai Bio Solar? Intip Penjelasannya sebelum Beli
-
Pesona Harga Daihatsu Xenia 2019: RWD Generasi Terakhir, Kini Semurah Agya Baru Tipe Terendah
-
5 Motor Matic yang Tangguh Segala Medan, Siap Dibawa Liburan Akhir Tahun
-
Kenaikan Harga Veloz Hybrid Hanya Tinggal Menunggu Waktu
-
Naksir Veloz Baru? Tengok Toyota Sienta Dulu: Harga Selisih Jauh, Segini Konsumsi BBM dan Pajaknya
-
Trio Motor 2 Tak Legendaris yang Mudah Dirawat: Dikoleksi Oke, Dijual Mahal pun Laku!