Suara.com - Dunia industri dan manufaktur Indonesia tengah bersiap menghadapi revolusi industri 4.0. Sebuah perkembangan yang disongsong penuh semangat, namun sekaligus menimbulkan tanda tanya: bagaimanakah nasib sumber daya manusia di masa depan?
Hal ini disebutkan oleh Agus Tjahajana, seorang pengamat otomotif, bahwa pertukaran antara manusia dan teknologi robotik dalam dunia otomotif memang tidak terhindarkan.
"Mau tidak mau, harus ada shifting. Sumber daya manusia yang dibutuhkan juga sumber daya yang berbeda," ujar Agus Tjahajana, saat dijumpai dalam seminar Forum wartawan Otomotif (Forwot) bertajuk "Peningkatan Daya Saing Industri Otomotif Indonesia Menuju Era Otomotif 4.0", di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Lebih lanjut, Agus Tjahajana mencontohkan, semisal orang biasanya pegang obeng. Sekarang mulai beralih ke program komputasi.
Contoh lainnya, Agus Tjahajana menceritakan bagaimana dahulu Toyota Kijang dibuat. Awalnya bagian bodi masih menggunakan sistem ketok manual, namun kini sudah jauh berbeda.
"Kalau dulu Kijang awal-awal diketok. Ke sini sudah menggunakan pres," jelas Agus Tjahajana.
Sementara itu, Sekretaris GAIKINDO, Kukuh Kumara menyampaikan, penggunaan teknologi robototik dalam menyambut era industri era 4.0 bertujuan untuk meningkatkan kualitas.
"Robotik tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas. Tapi prosesnya tidak seketika, akan ada proses," kata Kukuh Kumara.
Secara garis besar, revolusi industri 4.0 mengintegrasikan dunia online dengan lini produksi dalam industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet dalam pemanfaatan tenaga robotik.
Baca Juga: 5 Berita Seru Otomotif: Aplikasi Uji Emisi sampai Motor Listrik KTM
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Operasi Zebra 2025 Mulai Jam Berapa? Jadwal Berlaku Besok, Ini 8 Sasaran Utama
-
7 Mobil SUV Ladder Frame Harga di Bawah Rp 100 Juta: Bandel dan Kokoh!
-
Hemat & Ramah Lingkungan: 4 Mobil Listrik Ini Pas untuk Aktivitas Harian Keluarga di Perkotaan
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Sunroof Murah yang Keren Buat Anak Muda
-
Strategi Federal Oil Hindarkan Konsumen dari Oli Palsu
-
Tak Kunjung Nongol di Indonesia, Pesaing MT-25 dari Honda Malah akan Discontinue, Apa Sebab?
-
Bukan Pajero Sport: Fortuner Dipaksa Discontinue Gara-Gara Kalah dari Mobil Satu Ini
-
7 Mobil Bekas Senyaman Mercy Harga Rp100 Jutaan yang Cocok untuk Pensiunan
-
Rekomendasi Bajaj untuk Kendaraan Pribadi, Berapa Harganya?
-
Vario Jadi Motor MotoGP, CBR Makin Sangar: Ini Dia Para Raja Modifikasi HMC 2025