Suara.com - Efek domino akibat wabah Wuhan Coronavirus yang kini bernama resmi Covid-19, terjadi di sektor otomotif global. Beberapa pekan lalu, pabrik-pabrik mobil internasional berlokasi di seantero China ditutup. Bosch, sebagai pemasok komponen terbesar menyuarakan wanti-wanti bahwa rantai pasokan menjadi rawan terhenti sebagai imbas dari serangan virus itu.
Kini, bukti mulai bermunculan. Antara lain, sebagaimana dikutip dari BBC News, adalah kebijakan Nissan untuk menutup pabriknya di Jepang karena mengalami kekurangan suku cadang buatan China. Adapun model yang mengalami penghentian pembuatan sementara adalah Nissan X-Trail dan Nissan Serena.
Kondisi yang dialami Nissan juga terjadi pada Hyundai. Pabrik-pabriknya di Korea selatan juga mulai berhenti berproduksi pekan lalu, karena alasan serupa. Mengalami kelangkaan suku cadang buatan Negeri Tirai Bambu.
Lantas Fiat Chrysler juga menyebutkan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menghentikan produksi di salah satu pabriknya di Eropa, karena kesulitan dalam mendapatkan suku cadang buatan China. Diyakini pula bahwa daftar penutupan pabrik otomotif di luar negara yang menjadi sumber wabah Covid-19 itu akan semakin panjang, bakal menimpa berbagai brand mobil yang mengandalkan ekspor China.
"Meski hanya satu mata rantai yang hilang, dan ambyar sudah seluruh rangkaian produksinya," tukas Mike Dunne, seorang konsultan industri mobil di Asia.
Kembali kepada kondisi Nissan, perusahaan asal negeri Matahari Terbit itu berharap bisa segera menyelaraskan produksi kembali. Lewat sebuah pernyataan perusahaan, manufaktur yang bergabung dalam aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi ini menyebutkan, "Karena kekurangan pasokan suku cadang dari China, Nissan Kyushu di Jepang akan melakukan penyesuaian produksi sementara pada 14 dan 17 Februari."
Sebagai catatan, China adalah pusat kekuatan manufaktur dunia dan bagian utama dari rantai pasokan global untuk industri otomotif, yang mencakup pembuatan komponen utama. Provinsi Hubei, di negara itu, adalah pusat produksi mobil terbesar. Dan peristiwa mewabahnya Covid-19 telah melahirkan efek domino dalam sektor otomotif global.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Komunitas Otomotif: Yuk, Berlatih Bersama Polri
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Kompetisi Teknisi Chery Tunjukkan Keseriusan Chery Dalam Membangun Layanan Purna Jual
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Polytron Fox 200 vs Fox S: Mana yang Lebih Worth It?
-
Rahasia Terbongkar: Cara Ampuh Deteksi Mobil Bekas Banjir dan Tabrakan sebelum Beli!
-
Viral Rombongan Klub Motor Stop Bus di Turunan, Pahami Aturan Touring Ini atau Siap-Siap Dipidana
-
Pegadaian Syariah vs BSI OTO: Simulasi Kredit Kendaraan Syariah, Pilih Mana yang Lebih Murah?
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan di Surabaya, Nomor 2 Bikin Tergoda
-
5 Motor Listrik yang Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian: Pilihan Anak Muda, Siap Gaspol
-
Cari Mobil Bekas Murah? Ini Rekomendasi Rp50 Jutaan di Semarang