Suara.com - Rencana pemberlakuan pajak nol persen untuk mobil baru hingga akhir 2020 dinilai bukan satu-satunya cara yang bakal membuat industri otomotif di Tanah Air kembali bergairah.
Menurut Head of Marketing 4-Wheel PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra, sejauh ini yang bisa mempengaruhi kontraksi market adalah kondisi ekonomi. Sementara saat ini, keadaannya cenderung negatif. Lalu yang kedua, adanya stimulus produk.
"Stimulus produk merupakan kewajiban dari produsen. Stimulus ketiga adalah regulasi pemerintah," ujar Donny Saputra, dalam sesi webinar baru-baru ini.
Ia menambahkan, situasi Suzuki sendiri selama masa pandemi dibagi menjadi tiga periode. Pertama periode adaptasi sebagai periode awal pandemi, lalu periode transisi, dan setelah itu periode recovery.
Pada periode adaptasi, terjadi kondisi penurunan, kondisi negatif. Lalu periode kedua mulai membaik. Periode ketiga diharapkan semakin membaik lagi.
"Jadi apabila bulan September-Desember ini terdapat stimulus, maka akan mendorong tren positif. Terkait resesi, pastilah ada dampaknya, tetapi tinggal bagaimana kita meminimalisirnya saja," kata Donny Saputra.
Terkait relaksasi pajak, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menyatakan sudah mengusulkan kepada Menteri Keuangan untuk relaksasi pajak mobil baru nol persen sampai Desember 2020.
Upaya pemangkasan pajak pembelian mobil baru ini bisa mendongkrak daya beli masyarakat dan memulihkan penjualan produk kendaraan bermotor yang sedang menurun. Sebagai dampak virus Corona di sektor otomotif.
"Kami berharap relaksasi pajak bisa segera dijalankan agar bisa memacu kinerja industri otomotif di Tanah Air dan pemulihan ekonomi Nasional," tandas Menperin.
Baca Juga: Produsen Mobil Afrika Selatan Juga Harapkan Stimulus Pajak Mobil Baru
Berita Terkait
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Stimulus Baru Pemerintah Dorong Rupiah Hajar Dolar AS Hari Ini
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
-
Apa Itu Bobibos? Bahan Bakar dari Jerami Buatan Orang Indonesia, Bos!
-
7 Mobil Bekas Irit BBM di Bawah Rp100 Juta, Pilihan Cerdas untuk Keluarga di Ekonomi Sekarang
-
7 Mobil Bekas Mercy di Bawah 100 Juta untuk Keluarga Kecil
-
Harga Calya Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
-
Dari Rp170 Juta! Intip Detail Mesin, Fitur, Harga dan Pajak Toyota Raize Bekas Tahun ke Tahun
-
5 Mobil Bekas MPV Paling Irit dan Murah di Bawah Rp100 Juta, Bisa Buat Angkut Keluarga Besar
-
5 Mobil Bekas SUV di Bawah Rp70 Juta Paling Banyak Dicari, Dijamin Irit dan Murah Perawatan
-
Destinator Terus Moncer, Penjualan Mobil Mitsubishi Terus Melonjak
-
6 Fakta Mengejutkan Yamaha Aerox-e: Si Sporty Kini Bertenaga Listrik