Suara.com - Governors Highway Safety Association (GHSA) bersama Ford Motor Company Fund baru saja merilis hasil penelitian terkait penyebab utama kematian pengemudi usia muda atau remaja di Amerika Serikat.
Menurut studi ini, angka kematian lalu lintas telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan penelitian GHSA dan Ford, memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi atau ngebut menjadi penyebab tertinggi kematian pengemudi remaja.
Sepanjang periode penelitian 2015 hingga 2019, pengemudi muda (usia 16 hingga 19) menyumbang angka kematian akibat ngebut sebesar 43 persen. Persentase ini jauh lebih besar daripada semua kelompok usia lainnya yang hanya mencapai 30 persen.
Artinya otoritas dan pihak terkait harus lebih terlibat untuk mengidentifikasi alat, teknologi, pendidikan, dan pelatihan untuk mengurangi risiko kematian pada remaja.
"Dalam beberapa tahun terakhir, ngebut memiliki persentase tinggi yang menyebabkan kematian remaja di jalan raya," tulis GHSA, dikutip dari Autoevolution.
Penelitian ini juga menemukan bahwa selama periode studi, tidak kurang dari 4.930 pengemudi dan penumpang remaja kehilangan nyawa dalam kecelakaan lalu lintas akibat ngebut.
Selain itu, laporan juga menyoroti temuan menarik, seperti dalam kecelakaan fatal terkait kecepatan yang melibatkan pengemudi remaja laki-laki. Temuan ini diperparah dengan kesimpulan bahwa remaja yang mengemudi dengan teman memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam kecelakaan fatal terkait kecepatan.
Pasalnya risiko kecelakaan meningkat secara eksponensial saat pengemudi remaja sedang mngajak temannya semobil. Bisa saja terjadi ajang pamer kecepatan yang berakhir tragedi. Untuk mengurangi risiko kecelakaan pada remaja, GHSA dan Ford tengah mengembangkan teknologi terbaru.
Antara lain adalah pemakaian semacam aplikasi pelacakan yang dapat disematkan ke smartphone atau fitur di dalam kendaraan yang memungkinkan orangtua membatasi kecepatan maksimum kendaraan.
Baca Juga: Anti Ribet, Ford Sediakan Penyekat Kabin Mobil yang Mudah Dipasang
Berita Terkait
-
Jembatan Tertinggi di Dunia Dibuka: Perjalanan 2 Jam Jadi 2 Menit
-
Hotel Tertinggi di Dunia Bakal Dibuka November 2025, Harga Sewanya Rp 4,64 Juta per Malam
-
Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
-
HET Beras Bakal Dihapus, Harganya Bisa Lebih Murah?
-
Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia Masih Tinggi, Jauh dari Target SDGs
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dari Sekolah Balap ke Panggung Dunia, Pebalap AHRS Curi Perhatian MotoGP Mandalika
-
Update Terbaru! Daftar Harga Mobil Mitsubishi Oktober 2025, Mulai dari Destinator hingga Pajero
-
Innova Pedangdut Cantika Davinca Remuk, Hindari Motor 'Siluman' Berujung Ngerusuk Rumah
-
Mobil Bekas 50 Jutaan di Jakarta: Solusi Hemat untuk Harian dan Keluarga
-
Update Harga CRF Series Oktober 2025, Motor Trail Honda yang Siap Temani Trabasan di Akhir Pekan
-
Pajero Sport Bekas: Budget 200 Juta Dapat Tahun Berapa?
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
-
Karya 'Gila' Para Builder Siap Ramaikan Kustomfest 2025
-
Terpopuler: SUV Listrik Bisa Isi Daya Kilat, Segini Harga Rocky Hybrid Terbaru
-
BYD Jual 25.000 Mobil di Indonesia, Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik