Suara.com - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa setiap pabrikan mobil di Indonesia memiliki strategi sendiri untuk menjual mobil listrik di Indonesia.
Komentar ini diberikan Agus, Kamis (16/4/2021) saat ditanya wartawan soal rencana Menteri Keuangan untuk menaikkan PPnBM mobil hybrid di Indonesia, agar membedakannya dari mobil listrik murni.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada Maret lalu, mengatakan menaikkan PPnBM mobil hibrida penting untuk mendorong para investor mobil listrik masuk ke Indonesia. Selama ini pabrikan mobil listrik murni enggan berinvestasi di Indonesia karena pajak mobil mereka disamakan dengan mobil hibrida yang masih menenggak bensin.
Tetapi menurut Menperin, mobil hibrida adalah transisi dari kendaraan bensin menuju full listrik. Jadi hybrid itu bisa dilihat sebagai strategi dari produsen untuk memperkenalkan kendaraan berbasis listrik yang ujungnya kepada full baterai.
"Saya kira masing-masing produsen itu mempunyai strategi bisnis model masing-masing. Ada yang langsung ke full listrik ada yang transisi melalui hybrid," ujar Menperin, di area IIMS 2021, JIExpo Kemayoran.
Lebih lanjut, disampaikan Menperin, saat ini sudah banyak pabrikan mobil yang menyatakan komitmennya baik di kendaraan listrik ataupun hybrid.
"Jadi kalau komitmen investasi banyak sekali. Ada yang berkomitmen baik terhadap kendaraan full baterai atau hybrid," kata Menperin.
Sebelumnya revisi PP 73/2019 yang diajukan Menteri Keuangan rencananya akan berlaku pada 16 Oktober 2021 mendatang, ada dua skema usulan.
Pertama, yang menyasar mobil hybrid, mild-hybrid dan plug-in hybrid (PHEV), yakni menaikkan besaran PPnBM. Sementara mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) tetap nol persen.
Baca Juga: Toyota Pamerkan 50 Mobil Listrik di IIMS 2021
Kedua, bila investor berkomitmen berinvestasi minimal Rp 5 triliun, maka PPnBM untuk PHEV akan naik dari 5 persen ke 8 persen. Sementara mobil listrik murni atau BEV tetap nol persen.
Tag
Berita Terkait
-
Under Invoicing Terungkap: Purbaya Soroti Kebocoran Pajak Bertahun-tahun
-
Sidak Bea Cukai, Purbaya Heran Barang Rp117 Ribu Dijual Rp50 Juta di Pasaran
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
5 Rekomendasi Head Unit Android 9 Inch, Fitur Lengkap Mulai Rp700 Ribuan
-
Modifikator Motor Honda Pamerkan Karya Terbaik di Pesta Akbar Honda Modif Contest
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga dengan Suspensi Paling Empuk, Bye-Bye Guncangan di Jalan Bergelombang
-
5 Motor Trail Bekas dengan Tenaga Buas, Dompet Tetap Aman
-
5 Motor Listrik dengan Fitur Reverse Gear di Indonesia: Bisa Mundur Otomatis, Parkir Makin Gampang
-
5 Motor Paling Irit untuk Lawan Harga BBM Gila bagi Anak Muda dan Pekerja Cerdas
-
5 Rekomendasi Mobil Hatchback Bekas untuk Perjalanan Jauh, Harga Under Rp80 Juta
-
Total Harta Rp31 Miliar, Selera Otomotif Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Bukan Main
-
5 Pilihan Mobil Murah untuk Atasi Masalah Garasi Sempit 3x4m, Solusi Cerdas untuk Keluarga
-
SIM Lepas Ekspor Suzuki Fronx dan Suzuki Satria ke Kawasan Asia Tenggara